Gempita

GEMPITA, Gereja Pembawa Pelita. Kata ini selalu muncul di halaman pertama dari buletin GPBB. Mengapa GPBB mempunyai motto tersebut? Apa yang mendasarinya? Tulisan berikut akan mengulas dasar pemikirannya.

Kata Gempita diusulkan oleh Bapak Rudijanto Gunawan, dan digunakan pertama kali pada tanggal 12 Januari 2003, setelah mendapatkan persetujuan Majelis GPBB pada saat itu. Diawali dari cara hidup jemaat yang pertama (Kis 2:41-47), yang sering dijadikan bahan diskusi, inspirasi bahkan panutan gereja sepanjang sejarah. Mengapa hal ini bisa terjadi, kalau mengingat bahwa mereka hanyalah orang-orang biasa yang menerima kotbah rasul Petrus, menyediakan diri untuk dibaptis, bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, bersekutu dan berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa? Apa istimewanya? Mengapa merekadisukai banyak orang? Mengapa Tuhan berkenan dan memberkati jemaat ini dengan menambahkan jiwa-jiwa baru yang diselamatkan setiap hari!

Gereja Presbyterian Bukit Batok (GPBB) memulai kebaktian di bulan Agustus 1995 dengan sekitar 50 jemaat dari Gereja Presbyterian Orchard (GPO). Sampai saat ini jumlah jemaat menjadi sekitar 400 orang yang berbakti setiap minggu. Dengan adanya perkembangan ini, ada beberapa pertanyaan yang muncul, misalnya – apakah jemaat GPBB juga disukai  banyak orang (masyarakat dimana kita hidup dan bekerja)? Apakah Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Kepala gereja berkenan dengan ibadah kehidupan kita? Kalau kita mengacu pada cara hidup jemaat yang pertama, maka belum tentu sesuai dan relevan dengan konteks jaman dan budaya dimana kita berada, yaitu diaspora Indonesia yang hidup di Singapura. Ditambah dengan perbedaan budaya antara Indonesia dan Singapura yang kadang sulit dijembatani. Tetapi, bagaimanapun, kita dapat memetik beberapa pelajaran yang berharga buat jemaat GPBB.

  •  Sejauh manakah kita rindu dan tekun dalam pengajaran Firman Tuhan?
  • Apakah sebenarnya makna ibadah di hari Minggu untuk masing-masing pribadi? Bagi komunitas jemaat?
  • Benarkah kita mengalami pertumbuhan iman dan kerohanian dengan bersekutu dan beribadah bersama di GPBB?
  • Sejauh mana kita sebagai jemaat memperhatikan sesama, saling menguatkan dan saling memperhatikan kebutuhan sesama?
  • Apakah Mezbah Doa gereja sudah menjadi mezbah yang selalu kita rindukan untuk berdoa bersama-sama?

Dengan motto GEMPITA, diharapkan:

• GPBB menjadi home church dimana iman dan kerohanian kita semakin bertumbuh kokoh dan berakar dalam kebenaran Firman Tuhan yang hidup. Dimana keluarga dan anak-anak kita memiliki keluarga rohani yang saling mendorong dalam segala hal yang baik, dimana kita semua dipersiapkan untuk menjadi saksi-saksi Kristus dimanapun kita bekerja dan berkarya.

• GPBB dapat menjadi Gereja Pembawa Pelita buatsemua jemaat yang berbakti didalamnya maupun buat masyarakat Singapura dan Indonesia demi kemuliaan Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus.