IMAN: LAHIR DARI KEBENARAN (Yohanes 4:19-26)
“…penyembah-penyembah benar akan menyembah BAPA dalam roh dan kebenaran…” (Yohanes 4:23)
Karena manusia adalah homo religious maka manusia adalah makhluk yang suka menyembah. Itu sebabnya ia bisa dan selalu mau menyembah. Jika tidak menyembah Tuhan Yesus maka ia menyembah lainnya; iblis, jabatan, harta bahkan menyembah dirinya sendiri. Manusia juga makhluk yang selalu percaya. Jika tidak percaya kepada Tuhan Yesus, mereka percaya kepada takhyul, dongeng, setan dll.
Beriman kepada Tuhan Yesus dengan beriman kepada setan, jabatan, harta dan diri sendiri memang beda tipis, tetapi ciri beriman kepada Tuhan Yesus adalah:
- 1. Adanya kesadaran.
Iman kepada Tuhan Yesus bukan lahir dari ketakutan, tetapi dari satu kesadaran untuk bertobat, mengasihi, taat, hormat dan memuliakan Tuhan (bnd: Matius 22:37) Kesadaran tersebut melahirkan perasaan keterkaguman, ketakjudan luar biasa kepada Sang Ilahi dan kebutuhan bergantung hanya kepada Sang sumber hidup. Sedangkan iman kepada iblis muncul dari ketakutan terkena bala, penyakit, bencana, kecelakaan dll. Iman kepada iblis, jabatan, harta dan diri sendiri melahirkan kesombongan, percaya diri berlebihan dan sikap tidak memerlukan siapapun.
- 2. Adanya Perubahan Karakter.
Beriman kepada Tuhan Yesus akan melahirkan sebuah kerinduan untuk berjuang mengalami perubahan karakter dari manusia lama dengan segala sifat buruk ke manusia baru dengan sifat yang baik dan benar. Inilah
yang disebut perubahan elementer. Sedangkan orang beriman kepada iblis hanya untuk mencari kekayaan dan kenikmatan duniawi yang ujung-ujungnya hanya untuk keangkuhan diri supaya tidak diremehkan oleh orang lain dll.
Menyembah didalam roh dan kebenaran berarti menyembah TUHAN dengan kesadaran
keterkaguman, ketakjudan luar biasa kepada Sang Ilahi dan kebutuhan bergantung hanya kepada Sang sumber hidup. Sikap seperti ini akan melahirkan perubahan karakter.
Ini berbeda jika kita beriman kepada yang lain di luar Tuhan Yesus.
Pertanyaan bagi kita adalah apakah setiap kali kita menyembah Tuhan Yesus muncul kesadaran, keterkaguman, ketakjudan luar biasa kepada Sang Ilahi dan keinginan untuk terus bergantung dan bersandar hanya kepada Sang sumber hidup? Jika Ya, maka kita sedang mengalami pertumbuhan iman. Jika Tidak, maka kita sedang mengalami kelesuan bahkan kemacetan iman. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana agar kita menyembah didalam roh dan kebenaran agar iman kita bertumbuh? Di lain kesempatan kita akan membahasnya.
(J.Th)