KEMANDEGAN ROHANI
by GPBB ·
KEMANDEGAN ROHANI
Kemandegan atau stagnancy adalah kondisi di mana seseorang tidak lagi mengalami pertumbuhan atau perkembangan. Kemandegan rohani dengan demikian berarti tidak maju atau tidak bertumbuh secara rohani. Ada beberapa dimensi kemandegan ini dan usulan untuk mengatasinya:
- Adanya keinginan mengalami sesuatu yang “wah” secara rohani. Saat teduh tidak indah lagi. Ibadah jadi hambar dan seterusnya. Jadi ini seperti bermain game, judi dll, selalu ingin ada peningkatan sensai merasakan atau mengalami yang “wah” tadi. Secara psikologis hal ini seperti “ketagihan” dan semakin hari butuh dosis yang lebih berat. Secara kerohanian, hal ini terkait dengan egosentrisme, pemusatan pada diri. Saya mau menikmati dan nyaman. Untuk mengatasi haliini, perlu melatih diri mensyukuri hal-hal kecil. Ketika bersaat teduh, dapat 1 poin saja belajar menikmatinya dan bersyukur. Ketika menyanyi satu lagu dalam ibadah dan merasakan hadirat Tuhan walau sesaat mesti dinikmati dan disyukuri. Tidak perlu kita selalu dan sering mengalami sesuatu yang “wah” dan intens. Yang penting dari waktu ke waktu terus mengalami Tuhan.
- Rutinitas bisa menimbulkan kejenuhan dan dalam jangka panjang kemandegan. Untuk itu disiplin rohan pribadi semacam saat teduh dan doa perlu dibuat bervariasi, baik dari segi bahan, cara, waktu dan tempat. Dengan demikian akan menolong mendapatkan kesegaran. Yang kedua sebelum melakuakn disiplin rohani, sikap sungguh-sungguh menyerahkan diri dan mencari Tuhan menjadi sangat penting. Ingatlah ayat: “ketuklah maka pintu akan dibukakan, carilah maka kamu akan mendapatkan”
- Di titik paling mandeg, saya usulkan kita berkilas balik: lihat bagaimana Tuhan bekerja dalam hidup Anda, mulai dari banyak berkat dan penyertaan-Nya dalam kehidupan sehari-hari, bisa selesai studi, bisa bekerja, bisa berumah tangga, sembuh dari sakit, dijaga dari mara bahaya dan lain-lain. Kilas balik di area kerohanian menjadi penting: ingat-ingat dan syukuri bagaimana Anda bisa percaya kepada Tuhan Yesus. Bisa juga kilas balik momen di mana Anda merasa kerohanian paling cepat bertumbuh. Pelajari mengapa waktu itu pertumbuhan terjadi dengan pesat. Mintalah Tuhan memberikan hati yang sama seperti saat itu. Dan jika memungkinkan coba jalani lagi disiplin atau kegiatan rohani seperti saat itu.
- Dimensi sosial juga perlu diperhatikan. Komunitas rohani atau sahabat rohani bisa menolong kita terhindar dari kemandegan. Sahabat rohani bisa mendukung Anda dalam doa dan nasihatnya. Juga menjadi pendengar kesulitan Anda, termasuk ketika Anda mesharingkan kemandegan. Ketika saling sharing Anda bisa saling menguatkan juga.
- Terakhir, bacalah atau pelajari kisah-kisah hidup pahlawan rohani. Hal ini bisa menggetarkan kembali semangat kerohanian Anda dan memberi inspirasi. Terutama ketika melihat para pahlawan ini menyerahkan hidupnya dan berjuang bagi Tuhan: para misionaris, para hamba Tuhan, para profesional yang cinta Tuhan, mereka yang mengalami kesulitan dan penderitaan yang luar biasa tetapi tetap setia kepada Tuhan.
Pada akhirnya mari kita mengimani janji Tuhan: “Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, 29:14 Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu” (Yeremia 29:12-14). Selamat bertumbuh kembali! (djh)