MENGHITUNG HARI
Kitab Mazmur dan Amsal adalah kitab-kitab kebijaksanaan. Untuk menjadi orang bijak cintailah dan bacalah dengan seksama dua kitab itu. Asal tahu saja, banyak motivator terkenal ternyata mengutip atau terinspirasi dari dua kitab tersebut, cuma karena orang Kristen tidak baca dua kitab itu, maka tidak tahu dan mengira para motivator itu hebat dan inspiratif. Beaya ikut seminar motivasi khan mahal, kalau mau hemat beaya, baca saja sampai habis dua kitab kebijaksanaan itu dan terus ulangi lagi.
Salah satu Mazmur terkenal adalah Mazmur 90. Mazmur ini mengajar tentang bagaimana kita menyikapi dan menjalani kehidupan ini supaya beroleh hati bijaksana dan hidup yang singkat ini tidak sia-sia. Kalimat bijak berbunyi: Waktu lalu adalah sejarah, waktu kini adalah kenyataan dan waktu yang akan datang adalah harapan. Waktu lalu adalah pelajaran, waktu kini adalah latihan dan waktu akan datang adalah impian. 2014 tinggal kenangan dan sejarah. Masalahnya sejarah yang bagaimana? Alangkah indahnya, jika setiap kita memiliki sejarah yang indah yang membuat kita semakin bertumbuh sebagai manusia bijak.
Mazmur 90 adalah contoh teladan seorang manusia yang tidak meminta kebendaan, kekayaan atau kenikmatan (tiga hal yang amat dikejar oleh manusia modern saat ini). Pemazmur justru meminta sesuatu yang tidak lazim, tetapi sesuatu yang mulia yaitu hikmat dan kemampuan menghitung hari. Menghitung disini bukan menghitung jumlah dari hari pertama sampai hari ke 365, tetapi, berarti:
1. Membangun sense of purpose.
Membangun kepekaan atas tujuan. Hidup yang Tuhan berikan memiliki tujuan yang baik dan benar. Setiap kegiatan hidup kita harus memiliki tujuan. Nilai kehidupan ini terletak pada tujuannya, yaitu memuliakan Tuhan dan bersaksi bagiNya. Kita adalah garam dan terang dunia, memberi warna dan menerangi setiap saat dan setiap orang. Hidup kita jangan datar saja tanpa tujuan dan nilai. Inilah makna menghitung hari. Berapa usia atau berapa tahun hidup kita tidak lagi menjadi masalah, karena yang bernilai adalah tujuan hidup sudah didapatkan.
2. Berusaha beroleh hati yang bijaksana
Bijaksana adalah sebuah kemampuan untuk melihat setiap permasalahan hidup, menganalisa, mengambil keputusan yang tepat dan siap memikul konsekuensi dari keputusan tersebut. Kehidupan adalah sekolah untuk meraih kebijaksanaan. Resep menjadi bijak adalah lihat, amati, renungkan dan rancangkan hidup ini.
Hidup perlu dirancang, dilihat, diamati dan direnungkan, setelah itu kembali dirancang. Jangan takut dengan kegagalan, sebab kegagalan adalah guru yang hebat agar kita bisa menjadi sukses. Setiap kesuksesan selalu melewati kegagalan. Jika tahun 2014 kita banyak gagal, maka tekad kita untuk lebih banyak berhasil di tahun 2015
Marilah kita jalani tahun 2015 dengan sebuah permintaan seperti permintaan pemazmur, “Berikanlah kami sepanjang tahun 2015 hati yang bijaksana dan kemampuan menghitung hari, mencari nilai dan menetapkan tujuan dari setiap rencana dan tindakan. Jangan pernah rela hidup kita berlalu tanpa tujuan mulia. 11 hari di 2015 sudah kita lewati. Mari kita terus menghitung hari-hari kita. Selamat Tahun Baru 2015. Tuhan Yesus selalu menyertai kita semua. (J.Th)