AKULAH PINTU (Yohanes 10:1-10)
Tuhan Yesus mengatakan bahwa Ia adalah “pintu ke domba-domba itu” (ay. 7). Artinya, Ia adalah sumber keamanan/keselamatan dan sumber pemeliharaan/berkat bagi para domba, yakni kita sebagai umat. Kedua hal ini Yesus tegaskan dalam ayat 9: “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.” Mari kita cerna lebih dalam apa maksud Tuhan Yesus pada bagian ini.
Tuhan Yesus adalah sumber keselamatan. Pada ayat ke 7 dan 9, struktur bahasa Yunani pada bagian itu menunjukkan adanya penegasan. Yesus tidak memperkenalkan diri bahwa Ia adalah “a door” tapi bahwa Ia adalah “the door.” Artinya, Ia bukanlah salah satu jalan keselamatan, tetapi Ia adalah satu-satunya akses kepada keselamatan dan perlindungan. Ini sesuai dengan kebenaran pada pasal 14:6 yang mengatakan bahwa “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Keselamatan dalam bagian ini ialah “memiliki hidup dan memilikinya dalam segala kelimpahan” (10:10). Tapi bukankah kita semua sudah memiliki hidup? Untuk apa Tuhan berikan hidup lagi? Hidup dalam bagian ini bukanlah bios (kehidupan yang ada pada umumnya). Dari sini kita memiliki kata biologi (ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup). Hidup pada bagian ini ialah zoe (sebuah kehidupan ilahi yang diberikan kepada manusia, yang melaluinya kita dapat berelasi dengan Sang Ilahi). Semua orang memiliki bios, tapi tidak semua orang memiliki zoe. Tuhan Yesus adalah satu-satunya akses untuk kita memiliki zoe dan memilikinya dalam segala kelimpahan. Hanya mereka yang memiliki hidup (zoe), mereka tidak turut dihukum karena dosa, melainkan mendapatkan pengampunan oleh karena Sang Pintu (Kristus) memberikan kepada mereka keamanan dan keselamatan kekal.
Selain sumber keselamatan, Tuhan Yesus juga adalah sumber pemeliharaan atau berkat. Itulah sebabnya, Ia mengatakan bahwa setiap domba, yakni kita sebagai umat, yang datang melalui Dia (Sang Pintu) akan menemukan padang rumput (ay.9). Tuhan Yesus sebagai pintu dalam bagian ini menunjukkan bahwa Ia adalah sumber segala berkat dan kecukupan yang kita butuhkan. Sebuah kalimat bijak mengatakan: “If we depend on money, we will only get what money can give. But if we depend on God, we will get what God can do.” Dan Tuhan mampu melakukan segala perkara karena Ia adalah Pencipta dan Pemilik hidup kita. Karena itu, tidaklah berlebihan jika Yesus, Pencipta dan Pemilik hidup itu berkata bahwa Ia adalah sumber segala berkat, pemeliharaan dan kecukupan kita. Singkatnya, Dialah yang kita butuhkan dalam hidup. Seperti domba yang bergantung penuh pada sang gembala untuk mendapatkan makanan dan minuman, demikianlah Tuhan Yesus ingin kita bersandar kepada-Nya setiap hari, bahwa Ia adalah pintu, sumber pemeliharaan dan berkat dalam hidup kita. Dengan demikian, layaklah kita bersama berseru kepada-Nya: “O, Gembalaku itu Tuhanku, membuat aku tentram hening. Mengalir dalam sungai kasihku kuasa damai cerlang bening(KJ 415).” (yj)