Apakah wanita diperbolehkan menjadi gembala gereja? Bagaimana dengan evangelist dan guru2 rohani wanita di Youtube?

by ADMIN · Published November 26, 2023 · Updated December 8, 2023

Q) Apakah wanita diperbolehkan menjadi gembala gereja? Bagaimana dengan evangelist dan guru2 rohani wanita di Youtube?

A) Dalam agenda awal Allah sejak penciptaan, kita melihat Allah menunjuk Adam sebagai pemimpin dari Hawa. Ini jelas sekali dari tindakan-tindakan Allah. Misalnya, Allah memberikan firman bukan kepada Hawa, tetapi kepada Adam. Selain itu, Allah menuntut pertanggungjawaban pertama kali bukan dari Hawa, tetapi dari Adam. Pengajaran tentang suami sebagai kepala (pemimpin) isteri juga sangat jelas dalam surat-surat Paulus di Perjanjian Baru. Jadi laki-laki mendapatkan mandat ilahi yang penting untuk memimpin, sekaligus dituntut tanggungjawab yang utama nantinya. Tetapi yang menjadi pertanyaan ialah apakah dengan demikian perempuan tidak memiliki ruang untuk memimpin? Ternyata Allah memberi ruang.

Jika kita melihat catatan Alkitab, Allah memberi ruang yang luas bagi kepemimpinan kaum perempuan. Di dalam Perjanjian Lama, misalnya kita mendapati Esther yang berperan amat penting dalam membalikkan situasi orang Yahudi dari kebinasaan total pada waktu itu menjadi kemenangan. Tentu saja Esther dibantu oleh Mordekhai pamannya. Tetapi posisi Esther yang sangat unik dan strategis pada waktu itu memberi indikasi bahwa Allah bekerja dengan leluasa melalui perempuan yang takut akan Dia di dalam posisi-posisi kepemimpinan.

Hal yang sama juga terjadi dalam diri Debora, seorang hakim di Perjanjian Lama. Saudara dapat membaca kisahnya dalam Hakim-hakim 4 dan 5. Sekalipun ada figur laki-laki pada waktu itu, yaitu Barak. Tetapi Barak tidak menjalankan kepemimpinannya dengan maksimal. Itulah sebabnya Allah berkarya melalui kepemimpinan Debora. Bahkan di dalam kisah itu, yang menjadi pahlawan utama ialah Yael seorang perempuan yang akhirnya menumpas panglima tantara Sisera. Jadi di sini kita bisa melihat bahwa ada ruang yang luas di mana Allah mengizinkan para perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan bersama dengan laki-laki.

Begitu juga dalam Perjanjian Baru, misalnya kita melihat pelayanan suami istri Akwila dan Priskila. Menarik sekali jika kita memperhatikan catatan Alkitab, hampir setiap kali kedua nama pasangan suami istri ini muncul, yang dicatat ialah nama Priskila lebih dulu. Disebutnya bukan Akwila-Priskila, tetapi Priskila-Akwila. Banyak pengamat Alkitab mengatakan bahwa kemungkinan besar ini menunjukkan peran dan kepemimpinan Priskila yang lebih berpengaruh pada waktu itu. Ini menunjukkan bahwa Allah memberi ruang bahkan dalam konteks gereja mula-mula untuk perempuan memimpin dalam lingkup rohani.

Dalam perjalanan dan perkembangan teologi gereja, ada cukup banyak pandangan yang berbeda mengenai kepemimpinan perempuan. Tetapi mungkin hal itu kita simpan untuk pertanyaan berikutnya. Kita bersyukur di GPBB kepemimpinan kaum perempuan terbuka dengan cukup luas. Salah satu contohnya ialah keterlibatan para perempuan sebagai diaken, bahkan sebagai penatua. Dari dasar uraian Alkitab di atas dan juga praktik gereja yang dilakukan, kita dapat menyimpulkan Allah memberi ruang yang luas bagi perempuan untuk kepemimpinan rohani di gereja.

Bagaimana dengan evangelist dan guru2 rohani wanita di Youtube?

Prinsip yang sama juga dapat kita terapkan dalam pelayanan digital. Tidak menjadi masalah jika perempuan membagikan firman Tuhan melalui sosial media, apalagi jika mereka melakukannya dengan hati yang takut akan Tuhan. Allah bekerja di sepanjang sejarah melalui banyak perempuan, kita percaya Allah juga dapat berkarya kembali melalui mereka pada masa kini. Mungkin yang menjadi pertanyaan sisipan ialah .. di mana para laki-laki? Bukankah Allah memberikan tongkat kepemimpinan spiritual itu awalnya kepada mereka? Apakah mereka bersinergi bersama para perempuan dalam kepemimpinan? Apakah para suami melaksanakan tugas dan kepemimpinan rohani bersama dengan bantuan istri mereka? Sadarkah mereka bahwa Tuhan akan menuntut pertanggungjawaban pertama dari diri mereka? Saya mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini juga untuk diri saya, seorang laki-laki. Kiranya uraian ini dapat memberi pencerahan dan menjadi berkat bagi jemaat. Tuhan memberkati (yj).

Apakah wanita diperbolehkan menjadi gembala gereja? Bagaimana dengan evangelist dan guru2 rohani wanita di Youtube?

You may also like...

Apakah ada dasar Alkitab mengenai praktik sidi / confirmation (misalnya saat umur 15 tahun-an) di mana banyak anak sekaligus mengutarakan pengakuan imannya?

Pertanyaan Tentang Spiritualitas di Matius 7:21-23

Apa saran kepada orang yang sedang mengalami fase kemandegan?