Bagaimana kalau ada teman yg mau cerai?
by Albertus HA ·
Pertanyaan: Bagaimana kalau ada teman yg mau cerai?
Jawaban:
Terima kasih untuk pertanyaan ini.
Yang pertama kita harus mengerti tentang Markus 10:1-12, kemudian kita perlu mengerti beberapa hal sbb:
- Fundamental principles of Life:
- Setiap kehidupan pasti ada masalah. Jangan berpikir bebas dari masalah dengan bercerai.
- Jangan takut masalah; Jangan lari dari masalah setiap masalah muncul
- Setiap masalah pasti ada solusinya. Jadilah pribadi yang selalu cari solusi bukan lari dari masalah.
1 Korintus 10:13, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”
- Non Christian’s way and Christian’s way in facing the problem
Non Christian’s way | Christian’s way | |
1 | Angry and frustrated | Calm and evaluate |
2 | Find way to vent out emotion. | Find positive activities. |
3 | Self-isolation. | Find good friend(s). |
4 | Self-insulting; feel inferior. | Learn from mistake and keep optimistic. |
5 | Suicide | Self control |
6 | Blame others | Self-introspection |
7 | Losing to problem | Win over problem |
8 | Divorce | Maintain marriage (Mal 2:15) |
- BIBLE VIEW ON DIVORCE
Alkitab berkata TIDAK BOLEH BERCERAI. Mengapa?
- TUHAN melarang keras dan tegas tidak boleh bercerai.
"Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel—juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!" (Maleakhi 5:16)
- Melanggar perjanjian dengan TUHAN yang telah diikrarkan sendiri di hadapan TUHAN pada waktu Kebaktian Pernikahan.
"Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (Matius 19:6)
- Perceraian adalah awal dari perzinahan dan keinginan membuang pasangan.
"Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah." (Matius 5:32)
- Karena pernikahan tidak akan pernah bebas dari masalah. Apakah perceraian membebaskan kita dari masalah? Nyatanya justru semakin kalah dari masalah.
Masalah justru memperkuat pernikahan dan latihan janji sehidup semati dalam suka atau duka dan saling mengampuni. Tuhan mengatakan untuk mengampuni 70x7 kali seperti yang terdapat pada Matius 18:22.
Setiap ada masalah lakukan komunikasi, mediasi, dan musyawarah untuk mencari solusi atau penyelesaian atas permasalahan rumah tangga. Jangan konsultasi kepada orang yang malah menyuruh untuk bercerai. Konsultasi kepada yang dapat dipercaya yang membantu menemukan solusi bukan lari dari masalah.
- Jalankan tugas dan kewajiban masing-masing dengan baik. Perceraian terjadi karena masing-masing terlalu egois dan tidak peduli dengan kewajibannya dan hanya fokus menuntut haknya.
1 Korintus 7:3, “Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.”
- 5 EFFECTS OF DIVORCE:
- Relasi akan rusak khususnya pada anak-anak.
- Anak2 mengalami kebingungan pro papa atau mama.
- Perceraian adalah contoh buruk buat anak-anak di masa depan./
Buku The Unexpected Legacy of Divorce, ”Banyak orang dewasa dengan perkawinan yang sangat tidak bahagia terkejut bahwa ternyata anak-anak mereka tidak peduli jika Papa dan Mama tidak hidup rukun asalkan keluarga tetap bersama.”
2. Problem Luka Batin
Sulit disembuhkan terutama pada anak-anak. Anak2 cenderung menjadi emosional dan sulit kendalikan diri.
Amsal 18:1, “Orang yang menyendiri, mencari keinginannya, amarahnya meledak terhadap setiap pertimbangan.“
Perceraian selalu berdampak negatif pada anak-anak: Kepahitan, stress, sakit hati, kekuatiran, ketakutan, perasaan ditinggalkan, perasaan dikhianati dan kehilangan harga diri.
- Perasaan Ketidakpastian pada anak-anak.
Efek perceraian sering mengakibatkan perasaan tidak pasti, curiga dan perasaan tidak aman pada diri anak2. Apalagi terhadap papa atau mama baru jika nanti papa atau mama mereka menikah lagi.
4. Problem Hak Asuh Anak.
Anak ikut siapa? Papa atau Mama? Keduanya bisa disibukkan oleh pekerjaan karena perlu uang maka anak2 terlantar dan tidak ada perhatian dll.
5. Problem Keuangan.
Kesulitan membiayai keluarga biasa terjadi setelah perceraian. Khususnya pada wanita.
Jawaban ini kiranya boleh diberikan kepada teman Anda yang ingin bercerai. Anda juga wajib mendoakan dan menjadi mediator yang baik agar teman Anda tidak jadi bercerai.
TUHAN memberkati.