Berhikmat di tengah Kesulitan
Sejak minggu lalu, saya mengalami cedera di pergelangan kaki saya yang mengharuskan saya untuk istirahat di rumah dan membatasi pergerakan saya. Pada mulanya, saya merasa kecewa dan juga khawatir karena cedera yang saya alami ini tergolong cukup parah dan saya merasa kebingungan karena tidak tahu harus berbuat apa. Tetapi, saya juga percaya bahwa Tuhan selalu bekerja di setiap peristiwa, baik itu peristiwa yg baik ataupun yang tidak menyenangkan, termasuk peristiwa yang sedang saya alami saat ini.
Melalui peristiwa ini, saya belajar bahwa kita sebagai manusia, sangatlah rapuh (vulnerable) dan lemah, dan bergantung pada banyak hal. Kita menjadi bingung dan tidak tahu harus berbuat apa ketika hal-hal tersebut diambil dari kita. Saya baru merasakan bahwa saya sangat bergantung pada pergelangan kaki saya ketika saya kehilangan fungsinya. Saya tidak bisa berjalan secara normal dan tidak bisa berdiri untuk waktu yang relatif lama. Saya diingatkan kembali akan sebuah pertanyaan, kepada siapa/apa kita menggantungkan hidup kita? Tentunya, jawaban kita sebagai orang percaya, adalah kepada Tuhan Yesus Kristus. Tetapi apakah kita sudah sepenuhnya bergantung kepada Yesus? Bagaimana respon kita ketika hal-hal seperti kekayaan, kenyamanan, kesehatan, dan kepandaian kita tiba-tiba tidak kita miliki lagi? Apakah kita akan tetap yakin dan percaya bahwa Tuhan akan terus memelihara kita di tengah kekurangan kita?
Di sisi lain, ‘bergantung kepada Tuhan’ tidak berarti bahwa kita menolak semua bantuan dan perhatian yang kita terima. Secara pribadi, saya percaya bahwa Tuhan juga bekerja melalui orang-orang di sekitar kita sebagai perpanjangan tangannya, termasuk dokter, teman-teman, keluarga, dan orang-orang yang menaruh perhatian kepada kita. Saya merasa sangat bersyukur kepada Tuhan akan keberadaan teman-teman yang menaruh perhatian kepada saya dengan mendoakan saya, bersedia untuk repot-repot mengunjungi saya dan membantu selama saya menjalani masa pemulihan ini. Saya sangat bersyukur bahwa di tengah kesusahan yang saya alami saat ini, saya diberi kesempatan untuk mengalami berada di dalam komunitas orang percaya dimana kita bisa saling membantu dan saling mendoakan satu sama lain. (JM)