BERPUASA DAN BERPANTANG
by GPBB · Published · Updated
Yoel 2:12-13, "Tetapi sekarang juga," firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan sege-nap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh." Koyakkan-lah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penya-yang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.”
Rabu Abu, 22 Februari 2023 diperingati di 40 hari sebelum Paskah atau 44 hari dengan menghitung hari Minggu, sebelum hari Jumat Agung sekaligus mengawali rangkaian peringatan Paskah 2023. Pada ritual Israel kuno di Perjanjian Lama, abu digunakan sebagai lambang perkabungan dan pertobatan (Yehezkiel 27:30). Abu ditaburkan di atas kepalanya atau di seluruh tubuh sebagai tanda penyesalan, kesedihan, dan pertobatan (Ayub 42:6).
Rabu Abu umumnya diperingati dengan berpuasa dan berpantang. Berpuasa dengan tidak makan dan minum. Berpantang dengan tidak melakukan sesuatu yang merupakan kelemahan dan dosa. Rabu Abu bertujuan:
- Menyadarkan kita bahwa kita cuma manusia hina debu dan abu (Kejadian 18:27)
Belajar selalu rendah hati, jangan sombong, jangan selalu melihat orang lain lebih rendah dari kita.
- Menyadarkan kita bahwa kita akan kembali menjadi debu (Kejadian 3:19) karena itu jagalah kehidupan kita dengan hati-hati serta bijak memakai perkataan, perbuatan, kekayaan dll. (Efesus 5:15)
- Mendorong kita untuk serius bertobat (Yunus 3:5-6; Yoel 2:12-18)
Pertobatan diawali dengan berpuasa, kemudian berpantang menaruh abu simbol pantang kembali berbuat dosa lagi. Orang Niniwe bukan hanya percaya Tuhan, tetapi juga berpuasa (tidak makan-minum) dan berpantang, duduk di abu (pantang tidak akan balik lagi berdosa). Yoel menyuarakan agar umat jangan hanya berpuasa tidak makan, tidak minum, koyakkan pakaian tetapi juga berpantang, menangis, mengaduh, koyakkan hati.
Kesalahan tersering kita adalah berpuasa dengan tidak makan dan tidak minum tetapi tidak berpantang (tetap saja melakukan hal-hal buruk padahal sedang berpuasa seperti di Yes 58:1-6). Berpuasa mengingatkan kita bahwa kita sedang berada di jalan pertobatan. Berpuasa juga bisa dilakukan dengan lebih spesifik: Tidak makan daging, atau garam, atau gula atau soft drink. Berpantang mengingatkan kita bahwa kita harus berjuang keras agar jalan pertobatan (dengan puasa) akhirnya menghasilkan pemulihan dan kembali menjadi manusia baru (2 Kor 5:17) Berpantang artinya berjuang tidak akan kembali ke manusia lama (2 Pet 2:22). Berpantang bersifat non fisik: Pantang merokok, pantang bicara kasar atau marah, pantang internet, hp, film porno atau pantang bercerai (bagi yang sedang berniat bercerai) dll. Apa yang sering menghambat kita menjadi orang Kristen yang benar, itu yang dipantangkan.
Segenap jemaat GPBB mari kita peringati semua rangkaian Paskah 2023, khususnya Perjamuan Kudus Jumat Agung 07 April 2023. Selamat memasuki Prapaskah 1. (J.Th)
Image courtesy by Unsplash