Can Christians seek help from psychiatrist or psychologist? What is the Christian view about mental issue?
by ADMIN · Published · Updated
Q) Can Christians seek help from psychiatrist or psychologist? What is the Christian view about mental issue?
A) Ada dua ekstrim dalam menjawab pertanyaan di atas. Ekstrim pertama adalah menolak keras karena berkeyakinan bahwa psikologi dan psikiatri bertentangan dengan Kekristenan/firman Tuhan. Ekstrim yang lain adalah menerima, mempraktekkan dan menerima terapi tanpa saringan atau kehati-hatian.
Ada pendekatan lain untuk hal ini yaitu menerima terapi psikologi atau psikiatri dengan saringan atau kehati-hatian. Alasan utama penerimaan adalah karena kedua disiplin terapi ini berdasarkan ilmu pengetahuan. All truth is God truth! Psikolog dasar ilmu untuk aplikasi terapinya adalah psikologi, sedangkan psikiater dasar ilmu untuk aplikasi terapinya adalah kedokteran dan psikologi (karena itu psikiater berhak memberi obat karena ia adalah seorang dokter juga). Sebagai ilmu, psikologi bisa menolong manusia (dan orang Kristen) untuk menjelaskan dimensi kejiwaan manusia dengan lebih komprehensif. Kita perlu mengingat bahwa pada masa penulisan Alkitab Bahasa psikologi dan kedalaman ilmu psikologi belum semaju saat ini. Teori-teori pekembangan manusia bisa menolong kita untuk mendesign pembelajaran anak-anak dengan lebih baik di sekolah maupun di rumah.
Masalah kejiwaan tertentu tidak bisa hanya sekedar didoakan, walaupun kita percaya Tuhan bisa memberikan mujjizatnya untuk kesembuhan tanpa bantuan psikolog dan psikiater. Jika sudah mendoakan dan mengupayakan secara pribadi, sudah sepatutnya mempertimbangkan untuk datang kepada konselor, psikolog atau psikiater. Mereka semua dapat berperan dalam menumbuhkan dan memperbaiki kesehatan jiwa (mental health).
Sambil belajar dan memanfaatkan ilmu psikologi, sebagai orang Kristen perlu ada saringan dan kehati-hatian. Perlu disadari bahwa teori-teori psikologi tertentu kadang tidak bisa diterapkan dalam konteks kehidupan Kristen. Standar etika dan moral turunan dari teori-teori psikologi bisa tidak sejalan dengan standar etika dan moral Kekristenan. Misalnya dalam Kekristenan ekplisit Alkitab menentang aborsi, praktek homoseksualitas, larangan untuk bercerai, pentingnya menjaga kesucian pernikahan karena seksualitas hanyalah untuk pasangan suami-isteri resmi dan seterusnya. Pendekatan teori psikologi yang humanistik, yang berpusat pada manusia, belum tentu sejalan dengan contoh nilai-nilai Kekristenan di atas.
Sebagai panduan yang aplikatif untuk pemahaman di atas bisa dilakukan hal-hal berikut jika merasa ada gejala atau telah mengalami ganggguan kesehatan jiwa: 1. Pertama-tama berdoalah kepada Tuhan untuk menolong Anda mengenali apa masalahnya dan meminta Dia untuk menolong Anda 2. Carilah dari sumber-sumber resmi yang dapat dipertanggung-jawabkan isinya apa perkiraan Anda tentang apa yang sedang Anda hadapi. 3. Ceritakanlah kepada orang-orang terdekat untuk meminta masukkan dan konfirmasi apakah benar ada yang terganggu atau tidak biasa. Sedikitnya walaupun mereka tidak bisa menolong langsung kita merasakan dukungan dan perhatian mereka. Dan jika mereka Kristen tentu mereka bisa mendoakan kita
4. Jika bersama dengan orang-orang dekat Anda, masalah tidak membaik dan bahkan memburuk carilah seorang konselor Kristen. Konselor Kristen, apalagi jika lulusan dari seminari atau sekolah teologi telah ditolong untuk mengintegrasikan ilmu psikologi dan konselingnya dengan teologi Kristen sehingga terapi dan arahannya pada umumnya lebih bisa diterima dan “aman”.
5. Jika konselor tersebut merefer ke ahli lain seperti psikolog atau psikiater ikutilah saran tersebut. Psikolog dan psikiater pada umumnya akan memberikan terapi tertentu dan ikutilah arahannya dengan kehati-hatian. Jika tidak ada yang Anda pertanyakan silakan ikuti saran dan terapinya. Jika saran dan arahan terapinya sepertinya bertentangan dengan keyakinan Anda sebagai orang Kristen, jelaskan keyakinan Anda dan meminta apakah ada alternatif lain dalam hal terapi karena buat Anda itu bertentangan dengan keyakinan Anda sebagai orang Kristen. Atau sebelum Anda menjalankan terapi lebih lanjut Anda bisa berkonsultasi dengan para pengerja untuk mendiskusikan keraguan Anda tentang terapi tersebut.
Sebagai kesimpulan orang Kristen bisa dibantu oleh para psikolog dan psikiater dalam mengembangkan atau mempebaiki kesehatan jiwa. Tetapi dalam proses perawatan atau dibantu ini perlu ada kehati-hatian supaya Anda tetap sejahtera sebagai orang Kristen karena tidak menjalani terapi tertentu yang dirasa tidak sesuai dengan nilai Kekristenan Anda (DH)