Daniel
by GPBB · Published · Updated
Daniel merupakan salah satu tokoh yang paling populer dalam kekristenan. Kitab Daniel mengisahkan Daniel yang hidup dalam pembuangan di Babel pada abad ke-6 SM. Tokoh ini juga disebut dalam kitab Yehezkiel, dimana Daniel disetarakan dengan Nuh dan Ayub sebagai model orang Israel yang benar dan ketiga tokoh ini akan diselamatkan karena “kebenaran mereka”. (Yeh 14:14, 20)
Kita juga dapat menemukan berbagai referensi kepada tokoh Daniel ini dalam kitab-kitab ekstrakanonikal yang ditulis antara Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru.
Pertama, dari kisah Susana dan Daniel yang menjadi salah satu bagian dari tambahan-tambahan kitab Daniel. Di sini, Daniel digambarkan sebagai orang yang memiliki roh Allah, dan mampu menyelesaikan masalah dengan bijak.
Kedua, dari kisah Daniel dengan dewa Bel dan naga Babel yang juga merupakan salah satu bagian dari tambahan-tambahan kitab Daniel. Di sini, Daniel juga digambarkan sebagai orang yang bijak dalam memecahkan suatu masalah. Ia juga adalah seorang yang setia pada Allah, dengan menolak menyembah kepada dewa Bel dan naga Babel. Ia juga akhirnya diselamatkan dari gua singa setelah dilempar ke sana karena membunuh naga Babel.
Kemudian, dari perkataan Matatias, ayah Makabe bersaudara, di kitab 1 Makabe. Sebelum ia meninggal dunia, ia memberi pesan kepada anak-anaknya untuk giat demi hukum Taurat dan mempertaruhkan hidup mereka demi perjanjian mereka dengan Allah untuk bersiap-siap berperang melawan Antiokhus Epifanes, Raja Yunani yang menjajah bangsa Israel saat itu. Ia menceritakan kisah orang-orang Israel yang benar untuk mengingatkan mereka pada nenek moyang mereka dan mengikuti teladan mereka, salah satunya Daniel dan ketiga kawannya: “Hananya, Azarya, dan Misael diselamatkan dari nyala api oleh karena percaya. Daniel dilepaskan dari moncong singa, oleh karena kelurusan hatinya.” (1 Mak 2:59-60)
Dari berbagai sumber ini, kita melihat sebuah potret yang cukup konsisten tentang Daniel; ia adalah seorang yang benar, setia kepada Allah, dan ia juga adalah seorang yang bijak. Terlebih dari itu, tampaknya memang ada tradisi yang kuat mengenai kisah Daniel yang dilepaskan dari gua singa, yang terlihat di kisah Daniel dengan dewa Bel dan naga Babel serta di pesan Matatias kepada anaknya. Daniel menjadi potret ideal bagaimana bangsa Israel sepatutnya hidup di bawah penjajahan bangsa asing: untuk tetap setia kepada Allah terlepas dari segala tantangan yang ada, dengan keyakinan bahwa Allah yang akan melepaskan bangsa Israel dari tantangan tersebut. (SH)
Image courtesy of pinterest