GARAM DAN PERUBAHAN
by GPBB ·
Garam adalah salah satu bagian tak terpisahkan dari hidup manusia. Masakan tanpa garam tentu hambar rasanya. Selain sebagai penyedap rasa, garam juga berfungsi sebagai bahan pengawet. Ikan asin contohnya, kalau tidak ada garam, mana mungkin teman makan sayur asem ini bisa ada. Tubuh manusia juga memerlukan garam, baik yang diperoleh secara alami ataupun dengan cara mengkonsumsi garam buatan manusia. Oleh karena itu, tidaklah heran jika garam sejak jaman baheula selalu menjadi komoditi perdagangan yang penting.
Ketika Tuhan Yesus mengajarkan tentang “Jadilah garam dunia” (Matius 5:13) apa pelajarannya?
- Hidup Orang Percaya Harus Lebih Berarti.
Ungkapan garam dunia adalah perintah Tuhan Yesus agar hidup setiap insan Kristiani bisa lebih berarti pada siapa saja mulai dari keluarga, teman, tempat kerja, negara dan tentu saja bagi Tuhan. Untuk menjadi lebih berarti memang tidak gampang karena garam biasanya diperlukan di lingkungan yang kurang garam. Jadi, untuk bisa menjadi garam memang diperlukan usaha, keuletan dan keberanian. Garam mejapun biasanya hanya diperlukan jika makanan yang akan kita santap kurang mantap rasanya sehingga diperlukan garam tambahan. Kalau masakannya sudah pas asem manis dan asinnya tentu garam sudah tidak perlu lagi ditambahkan. Untuk menjadi garam dunia memang diperlukan keberanian untuk berbuat sesuatu yang lain, baru dan mungkin tidak serta merta mendapatkan dukungan dari lingkungan di sekitarnya.
- Hidup Orang Percaya Harus Mendatangkan Perubahan Positif.
Menjadi garam berarti mengubah sesuatu. Dari yang hambar menjadi lebih nikmat, dari yang tidak terasa menjadi terasa. Jadi intinya adalah perubahan yang bisa mengubah sesuatu menjadi menjadi lebih baik, seirama dengan aturan dan sejalan dengan iman Kristiani. Perubahan yang bagaimana? Banyak sekali variasi dan jenisnya. Bisa jadi di tempat kerja, di rumah, di toko maupun di diri sendiri yang bernilai positif bagi banyak orang. Baik yang bisa dikerjakan sendiri, seluruh keluarga hingga yang perlu dukungan banyak orang.
- Hidup Orang Percaya Harus Melebur.
Aspek lain yang sangat menarik adalah sifat garam yang akan melebur dengan tempat dimana dia ada. Melalui proses peleburan inilah didapatkan cita-rasa yang optimal. Demikian garam demikian juga manusia. Adalah tidak mungkin menjadi garam dunia tanpa berbaur dan berinteraksi dengan manusia di sekeliling kita. Berdiri sendiri tanpa memedulikan lingkungan sekitar adalah bukan ide yang bijaksana. Harus diingat, garam melebur tanpa ia kehilangan asinnya. Kita melebur dengan sekitar kita tanpa kita kehilangan identitas kita. Teladan garam haruslah menjadi teladan bagi kita semua. Dengan segala nilai-nilai positifnya, banyak hal dari filosofi garam yang bisa kita pelajari dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari proses berbuah dan berguna. Semoga kita bisa menjadi garam dunia. (J.Th)
Image courtesy by Marek - Pixabay