Gereja
by GPBB ·
Dalam peradaban Yunani kuno, istilah ekklesia mengacu pada sebuah institusi politik yang sangat penting. Ekklesia adalah badan legislatif dan pemungutan suara di kota-kota kuno Yunani, terutama di Athena, yang merupakan salah satu bentuk pemerintahan demokratis. Dalam konteks ini, ekklesia adalah badan rakyat yang berkumpul secara rutin untuk memutuskan kebijakan publik, membuat undang-undang, dan mengambil keputusan politik. Ekklesia dalam peradaban Yunani kuno bukanlah komunitas agama, melainkan lembaga politik yang mencerminkan sistem demokrasi Athena. Rakyat, yang merupakan warga kota (warga negara) laki-laki dewasa, berhak hadir dalam ekklesia dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik dengan memberikan suara mereka.
Istilah ekklesia ini kemudian diadopsi dalam Perjanjian Baru untuk merujuk kepada gereja atau komunitas Kristen. Ekklesia dalam Perjanjian Baru adalah istilah yang digunakan oleh Yesus dan para rasul untuk menggambarkan komunitas orang percaya yang mengikuti ajaran dan ajaran Kristus. Ini adalah salah satu istilah yang paling sering digunakan dalam Perjanjian Baru untuk merujuk kepada gereja mula-mula. Misalnya, dalam Injil Matius 16:18, Yesus berkata kepada Petrus, “Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” Dalam ayat ini, ‘jemaat’ diterjemahkan dari kata Yunani ekklesia, yang merujuk kepada komunitas orang percaya atau gereja.
(Tentunya, ekklesia dalam arti pertama yaitu pertemuan untuk memungut suara juga dapat kita temui saat ini dalam konteks gereja, misalnya dalam pertemuan jemaat atau Annual Congregational Meeting.)
Kesamaan antara ekklesia dalam konteks peradaban Yunani kuno dengan penggunaannya dalam Perjanjian Baru adalah keduanya merujuk kepada komunitas yang bertemu secara rutin, walau apa tujuan pertemuannya berbeda. Bagaimana gerja mewujudkan ekklesia juga terus berevolusi dalam berbagai abad dan tempat. Tidak perlu jauh-jauh, kita dapat menyaksikan bagaimana GPBB terus beradaptasi dalam mewujudkan ekklesia dari generasi pertama sampai saat ini, misalnya, dengan adanya Thirdbox untuk mengakomodasi kebutuhan generasi yang baru yang mungkin tidak dibutuhkan sebelumnya di tahun-tahun awal GPBB. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita dapat selalu peka dalam membaca ‘tanda-tanda zaman’ dan terus luwes dalam menjadi ekklesia di tempat dan waktu kita berada. (SH)
File photo by GPBB