GLOBAL
by GPBB · Published · Updated
Pembukaan Piala Dunia hari Minggu yang lalu memuat satu segmen yang diisi oleh aktor Hollywood Morgan Freeman dan seorang ikon pemuda Qatar, Ghanim Muhammad Al-Muftah, seorang penyintas sindrom regresi kaudal atau sacral agenesis, sebuah kelainan kongenital yang menyebabkan seluruh vertebra bagian bawahnya tidak tumbuh. Dalam segmen yang berkisah soal keberagaman umat manusia ini, Al-Muftah mengutip sebuah perikop dari Al-Quran:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (49:13)
Perikop ini mengingatkan kita kepada beberapa perikop di kitab Kejadian. Pertama, saat penciptaan: “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu.”” (Kej 1:27-28)
Dan, berikutnya, kisah Menara Babel, yang menegaskan kembali bahwa salah satu tujuan penciptaan adalah agar manusia memenuhi bumi dan bukan menjadi masyarakat yang homogen dan tinggal di satu tempat saja: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.” Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi.” (Kej 11:6-8)
Berbagai perikop ini sesungguhnya mengingatkan kita bahwa kepelbagaian adalah keniscayaan dan sesuatu yang tidak perlu ditakuti melainkan harus dirayakan, bahwa justru dari kepelbagaianlah kita dapat saling belajar apa artinya untuk menjadi manusia -- dan Piala Dunia adalah contoh event global paska pandemi dimana orang-orang dari berbagai negara berkumpul kembali dalam skala yang besar (Olimpiade tahun lalu diadakan tanpa penonton), sebuah momen ‘reuni’ umat manusia setelah harus terpisah dan diam di negara mereka masing-masing sekian lamanya selama pandemi. (SH)
Image source : https://finance.yahoo.com/finance/news/morgan-freeman-criticised-opening-fifa-043501928.html