GONG XI FA CAI 2569
Sejarah penanggalan Tiongkok telah berusia sekitar 4716 tahun, tetapi faktanya tahun baru Imlek baru dirayakan 2569 tahun. Mengapa demikian?
Adalah kaisar Huang Di atau Kaisar Kuning (2698-2598 BC) yang memulai sejarah penanggalan Imlek. Beliau disamping seorang raja agung juga adalah seorang bapak ilmu pengetahuan, karena pada jamannya paling banyak melakukan penelitian ilmiah dan menghasilkan penemuan-penemuan baru. Banyak pakar sejarah Tiongkok berkata bahwa peradaban Tiongkok dimulai pada jaman itu.
Sistem penanggalan karya Huang Di ini, kemudian dipakai oleh pendiri Dinasti Xia (2205-2197 BC) yaitu kaisar Da Yu. Namun, ketika Dinasti Xia jatuh diganti Dinasti Shang (1766-1122 BC), sistem penanggalan karya Huang Di tidak dipakai dan diganti dengan sistem penanggalan Shang. Ketika Dinasti Shang runtuh dan diganti oleh Dinasti Zhou (1122-475 BC) sistem penanggalan dirubah lagi dan diganti dengan sistem penanggalan Zhou. Sejak Dinasti Zhou jatuh, terjadilah jaman perang yang berlangsung sekitar 254 tahun. Setelah perang berakhir, berdirilah Dinasti Qin (221-207 BC) dengan Kaisar bernama Qin Shi Huang dan sistem penanggalannya dirubah lagi. Jadi, sepanjang sejarah Tiongkok pernah dipakai 4 macam sistem penanggalan dari jaman Dinasti Xia sampai Dinasti Qin.
Nabi Khonghucu (551-479 BC) yang hidup hidup pada masa Dinasti Zhou (1122-475 BC) melihat bahwa mayoritas masyarakat hidup dari pertanian maka sistem penanggalan Dinasti karya Huang Di-lah -yang juga dipakai oleh Dinasti Xia- yang paling baik dan cocok. Alasannya adalah karena awal tahun penanggalan karya kaisar Huang Di jatuh pada awal musim semi, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam pertanian. Tetapi seruan Khonghucu agar kembali ke sistem penanggalah Huang Di tidak diindahkan oleh kaisar Qin Shi Huang. Barulah kemudian setelah runtuhnya Dinasti Qin, berdirilah Dinasti Han (206 BC- 220 AD) Oleh Kaisar Han Wu Di (140-86 BC), tepatnya tahun 104 BC, sistem penanggalan karya Huang Di diresmikan sebagai sistem penanggalan negara dan untuk menghormati nabi Khonghucu, penentuan perhitungan tahun pertama kalender Huang Di dihitung sejak tahun kelahiran Nabi Khonghucu (551 BC). Sistem Penanggalan inilah yang tetap dipakai sampai saat ini. Itulah sebabnya mengapa penanggalan Tionghoa dirayakan 2569 tahun padahal usianya sudah 4716 tahun.
Sekarang apa maknanya Tahun Baru Imlek bagi kita orang Kristen? Sin Cia seharusnya bukan untuk berpesta dalam kegembiraan yang berlebihan. Lebih aneh masih banyak orang Tionghoa Kristen merayakan tahun baru dengan berjudi semalam suntuk. Imlek juga bukan untuk membeli segala sesuatu yang baru. Ia juga bukan hanya sekedar untuk bagi-bagi duit, alias angpao. Imlek seharusnya menjadi momentum untuk menyadari secara mendalam bahwa kita terikat oleh waktu. Manusia hidup dalam ruang dan waktu, kecil dan lemah yang tidak mampu mengatur apalagi mengalahkan ruang dan waktu. Di luar ruang dan waktu ada kekekalan dan kebinasaan dan ada Sang Pengatur ruang dan Waktu. Imlek harusnya menyadarkan kita bahwa apa yang kita perbuat dalam ruang dan waktu di dunia akan diperhitungkan TUHAN kelak di hari penghakiman. Mari kita menjadi lebih bijak, lebih dewasa dan matang, lebih berwawasan luas, lebih menjadi manusia yang sesuai dengan citra Allah. Ingat, kita adalah ciptaan baru dalam Kristus, janganlah kita merayakan Imlek dengan pikiran, konsep dan nilai manusia lama kita. Selamat Tahun Baru Imlek 2569. (J.Th)