Iman Ratu Elizabeth II
by GPBB ·
Ratu Elizabeth II dari Inggris adalah salah satu raja atau ratu yang masa pemerintahannya paling panjang dalam sejarah manusia. Lahir pada tahun 1926 dan dinobatkan menjadi ratu Inggris pada usia 26 di tahun 1952. Dengan tutup usianya beliau pada 8 September 2022, maka ia telah menjadi ratu Inggris selama 70 tahun lebih.
Dengan waktu yang demikian panjang, maka sang Ratu telah mendampingi 15 Perdana Menteri Inggris dalam menjalankan pemerintahan. Selain menjadi kepala negara Inggris Raya, Ratu Elizabeth II juga otomatis menjadi kepala gereja Anglican sedunia. Berdasarkan perundangan di Inggris seorang baru bisa menjadi raja atau ratu Inggris kalau ia tetap dalam iman Kristen dan menjadi bagian dari gereja Anglican! Gereja Anglican dalam kesehariannya diurus oleh yang menjabat Archbishop of Canterbury.
Tulisan ini ingin menyoroti sedikit dari kehidupan iman Ratu Elizabeth melalui kutipan-kutipan yang di peroleh berdasarkan buku The Servant Queen and the King She Serves yang boleh ini menjadi sumber utama dalam tulisan di sumber online https://faithtacoma.sfo2.cdn.digitaloceanspaces.com/2015/04/The-Servant-Queen-and-the-King-she-serves.pdf. Buku The Servant Queen menuliskan kehidupan iman dan Tuhan dalam hidup Ratu Elizabeth II yang dituliskan dalam rangka usianya yang ke 90. Scripture Union Inggris menerbitkan versi untuk anak-anak pada tahun 2022.
Kutipan yang paling menggambarkan imannya adalah: "For me, the life of Jesus Christ, the Prince of Peace, whose birth we celebrate today, is an inspiration and an anchor in my life. A role model of reconciliation and forgiveness, he stretched out his hands in love, acceptance and healing. Christ's example has taught me to seek to respect and value all people of whatever faith or none.". Sebuah kutipan dalam pesan Natal di tahun 2014.
Iman Ratu Elizabeth yang menunjukkan manusia harus bergantung kepada Tuhan telah ditunjukkan di usia 13 tahun! Ia menuliskan sajak yang dibacakan oleh ayahnya yang menjadi raja saat itu untuk menyampaikan pesan dalam masa Perang Dunia II di tahun 1939: “Go out into the darkness, and put your hand into the hand of God. That shall be to you better than light, and safer than a known way.” Dan dalam menjalankan kehidupannya sebagai kepala negara ia juga menggantungkan hidupnya kepada Tuhan: “I know just how much I rely on my faith to guide me through the good times and the bad. Each day is a new beginning. I know that the only way to live my life is to try to do what is right, to take the long view, to give of my best in all that the day brings, and to put my trust in God … I draw strength from the message of hope in the Christian gospel.” (kutipan dari tahun 2002).
Dengan berpulangnya ratu Elizabeth menghadap Allah dan Kristus yang disembahnya, mengingatkan kepada kita semua bahwa jalan hidup ke depan masih terbentang untuk dilalui. Dan mari kita menjalaninya seperti Ratu Elizabeth II: meletakkan kepercayaan kita kepada Tuhan dan memperoleh kekuatan dari pengharapan karena pesan Injil dan menjadikan Kristus sebagi teladan kita. (djh)
Image edited by IY