KANKER
“Cell division allows us as organisms to grow, to adapt, to recover, to repair – to live. And distorted and unleashed, it allows cancer cells to grow, to fluorish, to adapt, to recover, and to repair – to live at the cost of our living. Cancer cells can grow faster, adapt better. They are more perfect version of ourselves.” (Siddhartha Mukherjee, The Emperor of All Maladies: A Biography of Cancer)
Secara biologis, kanker dapat didefinisikan sebagai pertumbuhan sel yang tak terkendali (uncontrolled cell growth). Kanker lahir dari proses yang sama yang menjadikan kita dapat hidup, yaitu pembelahan sel. Bedanya adalah, jika pembelahan sel yang normal ada batas dan aturannya, maka pembelahan sel kanker melanggar semua batas dan aturan ini. Jika sel normal menyetir mobil, maka kadang ia akan menggunakan gas, kadang menggunakan rem di dalam perjalanannya. Namun, jika sel kanker yang menyetir mobil, maka ia akan menginjak gas terus sementara remnya sendiri sudah tidak berfungsi. Sel kanker tidak bisa berhenti membelah dirinya sendiri.
Sel kanker juga memiliki karakter yang sama seperti sel normal, yaitu kemampuan untuk beradaptasi. Lagipula, bukankah itu ciri dari setiap makhluk hidup, yaitu kemampuan untuk beradaptasi sesuai dengan situasi yang baru yang kita hadapi? Karakter yang sama dimiliki oleh sel kanker, yang menjadikan sel kanker kebal terhadap obat tertentu jika ia tidak mati oleh serangan obat tersebut pertama kali. Setelah selamat, sel kanker tersebut akan belajar untuk menjadi kebal jika diserang oleh obat yang sama.
Karena itu, pada dasarnya sel kanker adalah sel normal yang menyimpang (distorted). Sel yang ingin hidup dan berkembang, sama seperti sel normal, namun tidak bisa berhenti untuk membelah diri dan bertumbuh, dan pada akhirnya mematikan tuan rumah yang selama ini memungkinkan dirinya untuk bertumbuh. Pertanyaannya adalah, apakah terkadang kita pun sebenarnya sudah menjadi ‘kanker’ bagi hidup orang lain? Bahwa keinginan kita untuk hidup dan menjadi sukses jauh lebih penting dari segala hal yang lain, sampai-sampai orang lain di sekitar kita yang menjadi korban oleh karena keinginan kita yang tak terkendali? (SH)