KERJA: SATU HAL SEBELUM ANDA BERHENTI
Di dalam salah satu buku yang diakui secara luas dalam lingkup spiritualitas Kristen, The Rest of God: Restoring Your Soul By Restoring Sabbath, Mark Buchanan menunjukkan bahwa Sabat memiliki dua makna. Makna yang pertama merujuk kepada satu hari tertentu, yaitu hari ketujuh (sundown Friday to sundown Saturday for Jewish; for most Christian, it has traditionally been Sunday). Tetapi makna yang kedua, Sabat juga berarti sikap (attitude). Pada makna yang kedua, Sabat bukan hanya masalah hari, tetapi masalah hati. Maksudnya ialah bagaimana kita melihat, memaknai, mengisi hari itu bersama Allah dan sesama. Ia kemudian mendaftarkan empatbelas hal yang dapat kita lakukan untuk menikmati Sabat. Aspek-aspek itu ialah kerja, pikiran yang mulia, menemukan makna yang hilang, melihat kebesaran Allah, menebus waktu, menyingkirkan mandor-mandor kerja, menghentikan legalisme, menemukan pusat kehidupan, bermain, menemukan keutuhan, menikmati jamuan Kerajaan Allah, mendengarkan Allah, memungut kepingan-kepingan hidup, dan berefleksi untuk antisipasi. Mari kita menggali lebih jauh hal yang pertama: kerja.
Buchanan menyatakan bahwa pada umumnya, orang tidak menyukai apa yang mereka kerjakan. You don’t like your job. Pekerjaan itu mungkin menantang Anda berkreasi, memberikan penghasilan yang baik, memberikan Anda semacam sense of power, dan sebagainya. Tetapi kadang-kadang tidak demikian. Pada hari-hari lainnya, Anda menjadi lebih mirip seperti seekor kuda pacu liar yang dipaksa berlari atau seolah-olah gigi Anda dicabut tanpa diberikan anestesi. Ada saatnya Anda merasa kelelahan dan kesakitan dalam pekerjaan. Buchanan menyatakan bahwa hal itu sudah terjadi sejak Kitab Kejadian ditulis. Kutuk dosa membuat pekerjaan menjadi beban yang berat dan menekan hidup. Tetapi itu bukan akhir segalanya. Di dalam Kristus, kerja dipulihkan menjadi kasih karunia Allah. Buchanan menyatakan bahwa Allah menawarkan Anda istirahat (rest), bukan tanpa kerja, tetapi di tengah kerja. Maksudnya ialah ketika Anda mampu bersandar (beristirahat) pada Allah di dalam kerja (yang penuh dengan pergumulan), maka kerja tidak lagi menjadi beban, tetapi anugerah sebab Anda tahu bahwa Allah akan menjaga dan memeliharan Anda bagaimana pun juga.
Selain itu, Buchanan mengingatkan bahwa Anda perlu memiliki perspektif yang baru mengenai kerja. Menurutnya, kerja seharusnya tidak dilihat berakhir pada dirinya sendiri, tetapi harus selalu menuju kepada Tuhan. Kerja adalah vocation, sebuah panggilan dari Allah untuk melakukan the Lord’s work dalam masing-masing aspek hidup kita. Dengan demikian, Anda harus menemukan panggilan Allah dalam pekerjaan Anda. Lagipula, untuk itulah kita diciptakan dan diletakkan oleh Allah dalam dunia ini. Satu hal yang harus selalu kita ingat: before we appreciate God’s gift of rest, it is vital we appreciate his gift of work (yj).