KUMPUL BERSAMA KELUARGA
by GPBB ·
KUMPUL BERSAMA KELUARGA
Ada suasana indah ketika memperhatikan jemaat yang merayakan Tahun Baru Imlek bersama dengan keluarga dan handai taulan. Sebagian dapat berkumpul bersama keluarga walau tidak lengkap, sebagian lagi merayakan bersama dengan sahabat dan rekan. Ada juga yang berkumpul bersama keluarga besar melalui media elektronik seperti zoom dan lain sebagainya. Keluarga yang jauh jadi terasa dekat melalui kemeriahan beberapa hari ini.
Keluarga memang selalu menjadi kata kunci dalam perayaan dan suasana Imlek. Tentu saja bagi sebagian orang, misalnya anak-anak, makanan dan angpao juga menarik perhatian. Tetapi bagi anggota keluarga pada umumnya, kumpul dan berinteraksi bersama keluarga menjadi berkat tersendiri. Melihat tawa mereka yang kita kasihi, bermain dan berbagi cerita walau dari jauh sudah cukup mengobati kerinduan hati untuk pulang ke kampung halaman.
Tetapi tidak semua orang dapat berkumpul bersama keluarga. Dalam situasi pandemi ini, banyak keluarga terpisah. Sebagian berada dalam keadaan baik, yang lain bergumul dengan kelemahan fisik. Tetapi apa dan bagaimana pun kondisinya, keluarga haruslah menjadi pusat di mana sukacita dan kepenuhan hidup dirasakan. Kita bersyukur untuk keluarga yang Tuhan karuniakan kepada kita. Tentu saja tidak ada keluarga yang ideal dan sempurna, tetapi kita selalu ingin berada bersama mereka karena ketika seluruh keluarga rukun berkumpul, tentu saja berkat Tuhan dicurahkan.
Mazmur 133:1 mengingatkan, “Sungguh alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun.” Pemazmur memberi gambaran kerukunan ini bagaikan minyak urapan yang meleleh dan embun yang mengalir turun (ay.2-3a). Dua pasang metafora untuk menunjukkan berkat yang melimpah dicurahkan; berkat yang menyegarkan seperti air embun. Tidak heran pemazmur menutup nyanyian ziarah ini dengan perkataan, “Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.”
Ketika kita berkumpul mengelilingi meja makan, mengangkat sumpit sambil mengucapkan kata-kata yang baik, ingatlah dan doakanlah ‘kerukunan keluarga’ sampai selama-lamanya. Itu harta yang tidak ternilai, perwujudan berkat TUHAN dalam bentuk kehidupan yang melekat bagi anak-cucu kita; kehidupan untuk selamanya!
Selamat Tahun Baru Imlek bagi jemaat yang merayakan. Tuhan memberkati! (yj).