“Semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.” (Kol 2:17)
Suatu hari, sekelompok anak sedang bermain petak umpet di pekarangan tempat mereka tinggal. Seorang anak bersembunyi di balik tembok, namun temannya yang sedang mendapat giliran berjaga segera menemukannya. Anak yang Koq kamu bisa tahu sih aku ”
bayang memang bukanlah hakekat yang sebenarnya, namun bayangbayang dapat menuntun kita kepada hakekat yang sejati tersebut. Dalam surat di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu Ibr 10:1) Meski hukum Taurat hanyalah bayang-bayang dari hukum Taurat adalah penuntun (paidagogos) bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan disini, paidagogos, berasal dari dua kata: pais (anak) dan ago (membimbing). Saat itu, kata ini digunakan untuk merujuk kepada seorang hamba yang ditugaskan untuk mengawasi pendidikan anak tuannya sampai sang anak menjadi dewasa. Dari kata inilah kita sekarang mendapatkan kata pedagogi, yaitu ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru.
Dengan kata lain, memang hukum Taurat hanyalah bayangan dari keselamatan yang akan datang, namun itulah fungsinya sebagai sarana Allah untuk mempersiapkan umatNya sebelum kedatangan Kristus. Hukum Taurat adalah salah satu sarana Allah di dalam menyatakan DiriNya kepada umatNya secara progresif, setahap demi setahap, sampai mencapai puncaknya di dalam Kristus. Jalan keselamatan Allah tidak baru dimulai sejak kelahiran Yesus, namun sejakjaman para nabi seperti yang kita saksikan sekarang di dalam Perjanjian Lama. (Luk 24:27).
Jemaat sekalian, pada masa Prapaskah dan Paskah 2014 ini, kita akan bersamasama menghayati bagaimana karya Kristus di kayu salib adalah puncak karya keselamatan Allah yang telah dikerjakanNya dari dahulu kala. Secara khusus, kita akan melihat bagaimana figur-figur di dalam Perjanjian Lama seperti Abraham, Musa, dan Daud akan menjadi bayang-bayang bagi kedatangan Kristus.
Kiranya pemahaman dan penghayatan akan rencana keselamatan Allah yang sempurna ini dapat menolong kita untuk menelusuri sidik jari pekerjaan Allah sepanjang sejarah dunia secara umum dan dalam hidup kita secara spesifik. Karya keselamatan yang mencapai puncaknya lewat Yesus Kristus membutuhkan proses yang panjang. Serupa dengan hal itu, proses pembentukan kita sebagai anakanakNya pun tidak pernah instan. Marilah kita meyakini bahwa waktu Allah adalah waktu yang paling tepat, dan jalanNya adalah yang paling bijaksana, yang dapat bekerja di dalam segala keterbatasan kita bagi kemuliaanNya. Terpujilah nama Tuhan, dan selamat merefleksikan Salib Kristus selama masa Prapaskah dan Paskah ini!