Lukisan Kubisme
by GPBB ·
Pablo Picasso, pelukis Perancis kelahiran Spanyol yang wafat 08 April 1973, dikenal sebagai pelukis terbesar abad ke 20. ia merupakan seniman pencipta aliran Kubisme bersama Georges Braque. Seni kubisme yang berkembang sebagai reaksi atas impresionisme dan fauvisme adalah seni yang menekankan bentuk. Mereka menganggap kenyataan sebagai suatu struktur bentuk-bentuk plastis. Pada puncak perkembangannya, kubisme merupakan komposisi warna, garis dan bidang. Objek yang ingin dilukis selalu ditampilkan intuitif dengan warna, garis dan bidang. Lukisan manusia, misalnya, dilukis dengan garis, bidang dan warna.
Mengapa bernama Kubisme? Nama aliran Kubisme berasal dari komentar yang dibuat oleh kritikus Louis Vauxcelles ketika melihat beberapa lukisan Georges Braque yang dipamerkan di Paris pada tahun 1908. Ia mendeskripsikan lukisan Braque menyederhanakan objeknya menjadi bentuk geometris sehingga tampak kekubus-kubusan; cube (cubist). Istilah itulah yang menyebar ketika aliran ini semakin mendapatkan perhatian publik.
Pesan apa yang bisa ditangkap dari lukisan-lukisan bergaya kubisme:
- Bahwa manusia (juga alam semesta) bisa dilihat dari berbagai sudut.
Manusia adalah makhluk multi dimensional. Ia bisa ditampilkan dari berbagai bidang, dengan aneka warna dan garis. Setiap sudut dimensi manusia selalu menampilkan keindahan. Bukankah ini pesan buat kita untuk jangan melihat manusia hanya dari satu sudut pandang/dimensi saja, apalagi kemudian melabeli manusia dengan satu stereotipe atau persepsi negatif. Ketika kita sudah tidak suka dengan seseorang maka kita selalu melihat dia dari satu sudut pandang negatif saja. Padahal banyak dimensi lainnya yang indah tapi kita tidak pernah mau melihatnya. Allah menciptakan manusia dengan amat baik dan indah dalam aneka garis, warna dan bidang (Kej 1:27,31; Amsal 17:4)
- Manusia adalah sumber inspirasi yang tiada habis.
Kubisme menampilkan manusia bukan hanya yang kelihatan tetapi juga yang tidak kelihatan. Setiap dimensi manusia; dari ujung rambut sampai ujung kaki, dari relung pikiran sampai relung hati, semua indah. So, jalani hidup dengan pikiran dan perasaan indah. Tampilkan sisi baik kita bukan hanya fisik saja tetapi lebih lagi keindahan pikiran, hati, iman, karakter dll. Sebuah inner beauty yang dasyat. (J.Th)
Pictures Image of Picasso’s Nous autres musiciens (Three Musicians) painted in 1921 in Fontainebleu. Located in the Philadelphia Museum of Art. Public domain image. Site Reference from https://nnart.org/picasso-three-musicians/