Mengapa Perjamuan Kudus GPBB, Singapura Menjadi Setiap Bulan Sekali di Minggu Pertama? (Seri 3)
by GPBB · Published · Updated
Seberapa sering kita perlu mengadakan Sakramen Perjamuan Kudus?
- Tiap hari pertama dalam seminggu. (Kisah Para Rasul 20:7)
Walaupun Kisah Para Rasul 2:41-47 berbicara tentang Pemecahan Roti setiap hari tetapi pada Kisah Para Rasul 20:7 mengatakan, “Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti,…”. Jelas bahwa hari pertama yang dimaksudkan adalah hari Minggu. Bagi gereja perdana, hari pertama bermakna “penciptaan baru” (2 Kor 5:17). Terjadi perubahan antara Kisah Para Rasul 2:41-47 ke Kisah Para Rasul 20:7. Dari tiap-tiap hari menjadi seminggu sekali pada tiap hari pertama minggu itu.
- Tergantung bagaimana kebutuhan jemaat setempat.
Tujuan SPK adalah 4P: Peringatan, Pertobatan, Persekutuan, Pemberitaan. Tentu saja disiplin tetap dilakukan agar SPK tidak menjadi sesuatu yang rutin dan ritual saja yang akhirnya mendatangkan keburukan (1 Korintus 11:17)
Alkitab tidak menjelaskan seberapa seringnya kita perlu mengadakan SPK. 1 Korintus 11:23-26 hanya menerangkan: “Bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesu-dah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: 'Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!' Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: 'Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!’ Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang." Bagian 1 Korintus 11:23-26 berbicara tentang perintah “perbuatlah”, artinya “kerjakanlah sesuai apa yang diperlukan untuk selalu melakukan 4P itu.” Asalkan semua disiplin, tertib, tidak menjadi keburukan, dan kekacauan Rohani.
Ada gereja yang merayakan SPK sekali setiap bulan; ada yang dua kali dalam sebulan; ada yang setiap hari minggu. Karena Alkitab tidak menulis secara khusus seberapa seringnya, maka ada toleransi bagi gereja-gereja untuk menentukan frekuensi perayaan tersebut.
Pada intinya karena tujuan SPK adalah sarana mengenang kematian Kristus agar kita selalu waspada terhadap kejatuhan dalam dosa, siaga terhadap godaan dan berhati-hati terhadap ketidaksetiaan kepada Kristus (4P) maka seharusnya SPK cukup sering diadakan sesuai kebutuhan sehingga fokus kita pada Kristus diperbarui terus menerus.
(berlanjut minggu depan)