Mengapa Yesus Kristus Perlu Mati Menebus Kita? (Implikasi Jangka Panjang Sumpah Kekal)
KreasiCiptaan | Anarki Kerusakan | SumpahKekal | IsraelDipilih | HidupDi Dunia |
TegarTengkuk | UntukKita | HidupBaru | AliranTransformasi | NantikanCiptaan Baru |
Esensi kematian Yesus Kristus menebus kita adalah implikasi jangka panjang dari Sumpah Kekal Allah kepada Abram (Abraham) yang dicatat dalam Kejadian 15. Kita perlu memahami proses pengikatan perjanjian antara Allah dan Abraham di Kejadian 15 dari lensa kehidupan manusia Timur Tengah Kuno. Waktu 2 pihak mau mengikat perjanjian, mereka perlu memateraikan janji mereka dengan ritual. Ketika salah satu gagal memenuhi persyaratan janji tsb, maka ia akan dihukum atau dikenakan kutukan/sanksi. Materai ritual terkuat adalah adanya penumpahan darah binatang.
- Kej 15:9 mencatat Abraham menyembelih binatang sesuai permintaan dan standar dari Allah.
- Abraham melakukan semua ini sebagai suatu respon atas tindakan yang Allah kerjakan (perhatikan Kej 15:7 mencatat tindakan Allah tsb).
- Binatang itu disembelih menjadi 2 bagian dan diletakkan secara paralel (Kej 15:10-11).
- Kej 15:12 Allah membuat Abram tidur, sementara Allah menyatakan nubuat apa yang bakal terjadi di masa depan bagi Abram (Kej 15:13-16).
- Kej 15:17 mencatat “…kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram …”.
Pertanyaan terpenting adalah mengapa Allah membuat Abram tidur dan mengapa suluh api (representasi diri Allah) lewat diantara potongan binatang tsb?
Abram tidur berarti Allah menjalani ritual pengikatan janji tsb atas diriNya dan Allah juga merepresentasikan diri Abram. Ritual itu menandakan tindakan Allah mengikatkan diriNYA sendiri. Konsekuensinya adalah kegagalan Abram dan keturunannnya mendatangkan sanksi bagi siapapun yang merepresentasikan Abram waktu mengikat janji. Dalam peristiwa Kejadian 15, Allah sendiri yang melakukan semua itu demi membuktikan kepada Abram akan kasih dan integritas diriNya.
Realita hidup keturunan Abraham yaitu Ishak dan Yakub atau Israel menampilkan pelanggaran janji tsb. Allah terus menjaga agar keturunan Abraham-Ishak-Israel-Yehuda—Daud bisa sampai pada Yesus.
Ketika Yesus hadir di bumi sebagai anak Daud, anak Abraham, tujuanNya hanya satu. Yaitu menggenapkan janji yang sudah diikat dalam Kejadian 15. Yesus Kristus, anak Allah, harus menerima sanksi atas kegagalan umat Israel, keturunan Abraham, dalam memenuhi persyaratan perjanjian. Tidak ada sistem lain. Tidak ada cara lain. Sanksi yang dikenakan kepada Yesus adalah demi integritas Allah. Allah yang berjanji pada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi berkat bagi semua bangsa. Kitalah bukti janji itu sudah genap! (Pdt Budianto Lim)