PEMERINTAH
by GPBB · Published · Updated
Pemilihan umum Indonesia 2024 sudah usai dan pada bulan Oktober nanti Indonesia akan memiliki presiden, wakil presiden dan parlemen yang baru. Di setiap kontestasi, tentunya akan ada yang menang dan yang kalah, dan tentunya juga, wajar jika yang kalah atau yang mendukung yang kalah akan kecewa dengan hasil kontestasi tersebut.
Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, rasul Paulus menegaskan, “Setiap orang harus tunduk kepada pemerintah yang di atasnya. Sebab tidak ada pemerintahan yang tidak berasal dari Allah; semua pemerintahan itu ditetapkan oleh Allah.” (Roma 13:1) Ajaran ini mengingatkan kita akan kewajiban kita sebagai rakyat untuk tunduk dan menghormati pemerintahan yang telah ditetapkan oleh Allah. Namun, seringkali dalam kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan pada ketegangan dan pertanyaan tentang bagaimana kita seharusnya bersikap terhadap pemerintah, terutama jika pemerintah tersebut menurut kita tidak sesuai dengan nilai-nilai yang kita yakini.
Yeremia 29:7 memberikan panduan yang berharga dalam menyikapi hal ini, “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana Aku telah mengasingkan kamu, dan doakanlah untuknya kepada Tuhan, sebab kesejahteraan kota itu adalah kesejahteraanmu juga.” Konteks kitab ini adalah pembuangan bangsa Israel ke Babel. Jadi, bayangkan bagaimana perasaan mereka ketika Allah memerintahkan mereka untuk mengusahakan kesejahteraan negeri yang telah mengambil mereka dari kampung halaman mereka dan mengasingkan mereka ke negeri tersebut. Tentunya tidak mudah untuk menerima perintah ini.
Sebagai umat Kristiani, kita dipanggil untuk membawa nilai-nilai kerajaan Allah dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam relasi dengan pemerintah. Kita diingatkan untuk tidak hanya menjalani kewajiban sebagai rakyat yang taat, tetapi juga aktif berdoa untuk kebaikan pemerintahan. Dalam melaksanakan tugas ini, kita juga dapat melibatkan diri dalam kegiatan kemasyarakatan, mendukung kebijakan yang mencerminkan keadilan dan kasih, serta terus berdoa untuk hikmat dan integritas bagi para pemimpin kita.
Melalui pemahaman ini, kita diingatkan bahwa peran kita dalam masyarakat bukan hanya sebagai individu yang menghormati pemerintah, tetapi juga sebagai agen perubahan yang berkontribusi pada kemajuan dan kesejahteraan bersama. Dengan menghayati hal ini, kita dapat turut bersumbangsih dalam mewujudkan masyarakat yang didasari oleh kasih dan keadilan dan mencerminkan nilai-nilai Kerajaan Allah. (SH)
Image courtesy of Merdeka.com