Perpuluhan – Persembahan Minggu – Persembahan Iman
Sdr/i dalam Kristus, bagi saya & sebagian besar jemaat, pengumpulan dana yang dimulai minggu ini (3 April 2016) adalah yang kedua kali. Saya masih ingat sekitar 10 tahun lalu, GPBB juga menggalang dana untuk pemugaran gereja. Beberapa aktifitas bersama kongregasi lain juga terjadi seperti turnamen Golf, walkathon, bazar, persembahan iman, dll. Namun dinamika gereja kita sudah mengalami perubahan. Jadi intensitas kepentingan & kegentingan pengumpulan dana tahun ini berbeda dengan yang sebelumnya. Tujuan dan tantangan juga sangat berbeda. 10 tahun lalu, pengumpulan dana berfokus pada penambahan ruangan. Kita tidak seharusnya menggunakan ruangan serba guna yang sekarang di lantai 4 sebagai Worship Space, sebab desain & fungsinya bukan untuk Kebaktian. Sekarang, penggalangan dana bukan hanya untuk pemugaran gereja tetapi juga perpanjangan sewa tanah. Inilah kesempatan kedua bagi GPBB untuk bahu membahu memenuhi tantangan yang besar. Percayalah, eksistensi Ruang Ibadah yang proper akan Tuhan pakai buat memberkati kita semua & jiwa-jiwa baru. Karena manusia jaman sekarang mementingkan desain & penataan ruang ibadah yang melaluinya kebenaran iman Kristiani dapat diajarkan. Namun untuk mencapai semua itu, kita harus memperpanjang sewa tanah gereja kita. Oleh karena itu, mari kita menyamakan pemahaman tentang persembahan iman (pledge) pengumpulan dana yang akan kita lakukan hari ini.
PERSEMBAHAN IMAN : BUKAN perpuluhan. Juga BERBEDA dengan persembahan mingguan ketika kantong kolekte diedarkan. Persembahan iman adalah persembahan yang kita sisihkan setelah kita memeriksa hati (2 Kor 9:7 “each one must give as he has made up his mind, not reluctantly or under compulsion, for God loves a cheerful giver”). Prinsip “as he has made up his mind” sangatlah penting. Inilah persembahan yang sudah direncanakan buat diberikan dalam periode tertentu. Persembahan yang diberikan atas dasar proyeksi iman dari prospek pendapatan yang asalnya juga dari Tuhan untuk tujuan pekerjaan Tuhan. Bahkan “melampaui kemampuan mereka” (2 Kor 8:3) – itulah ekspresi persembahan iman.
Jika PERPULUHAN bersifat jelas ukurannya yaitu 10% dari pendapatan yang kita peroleh bulanan, maka Persembahan Iman tidak mematok kuantitas/persentasenya. Namun Persembahan Iman bukanlah pengalihan perpuluhan dengan tambahan tertentu. Juga bukan mengalihkan dana yang biasa diberikan untuk menopang keluarga/orang tua. Perpuluhan adalah mengembalikan 10% dari pemberian Tuhan kepada kita sebagai persembahan pertama. Perpuluhan bukan HUKUM LEGALISTIK dalam artian jika seseorang tidak memberi maka Tuhan akan menghukumnya dan mengijinkan hal jelek terjadi dalam hidupnya. Perpuluhan sudah dilakukan Abraham sebelum menjadi ketetapan bagi bangsa Israel. Artinya perpuluhan adalah persembahan sebagai respon penyembahan kepada Allah setelah mengalami keselamatan (perhatikan konteks Kejadian 14). Kita yang mengalami keselamatan dalam Kristus tetapi tidak mau perpuluhan, penyembahan kita belum konkrit.
PERSEMBAHAN MINGGU berbeda dengan persembahan iman dalam aspek tujuan dan proyeksi iman. Namun esensi kerelaan dan pemeriksaan hati tetap menjadi sikap yang tidak bisa diabaikan. Inilah syukur mingguan yang berbeda dari sisi cara penyisihannya dibandingkan dengan persembahan iman. Dengan pengertian ini, mari kita bahu membahu menopang pekerjaan kerajaan Allah melalui GPBB.
(Pdt Budianto Lim)