SANG SAKA MERAH PUTIH
Sang saka merah putih adalah bagian integral bangsa Indonesia. Ia adalah simbol pemersatu bangsa dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai ke Talaud yang memberikan nuansa nasionalisme yang kuat. Di jaman perang kemerdekaan, merah diartikan sebagai berani dan putih sebagai lambang kesucian. Berani dalam mendobrak ketidakadilan, kemiskinan, eksklusifitas suku dan golongan demi mencapai kemerdekaan. Suci diartikan sebagai kemurnian perjuangan dan sebagai upaya demi menggapai tujuan bersama bangsa besar ini tanpa ada bias lainnya.
Apakah semangat merah putih ini masih relevan di HUT Kemerdekaan RI ke 69? Apakah Indonesia di usia 69 tahun membawa nuansa baru dan arti baru bagi sang dwi warna? Kalau dulu semangat merah putih lebih banyak diasosiasikan ke perang revolusi dan perjuangan fisik, maka sekarang kancah perjuangan menjadi lebih beragam bentuknya dan lebih rumit. Negara seberang atau asing mungkin tidak lagi memberikan ancaman dalam bentuk todongan senjata atau ancaman fisik lainnya, namun dewasa ini muncul tantangan dalam bentuk lain yang lebih luas dan berbahaya. Simak saja ancaman ISIS dan terorisme, maraknya penyelundupan, perdagangan manusia, masalah pemberdayaan perempuan, buruh anak dan seabrek persoalan lain. Bisakah semua tantangan itu disikapi dan dicari penyelesaiannya dengan semangat sang saka merah putih?
Indonesia harus siap menghadapi era perdagangan bebas ASEAN 2015 (AFT 2015) Perdagangan menjadi lebih terbuka dibanyak sektor, tapi patut dicatat bahwa unsur-unsur yang melemahkan juga ikut menyusup masuk ke Indonesia. Tidak hanya burger dan fried chicken saja yang melenakan dunia namun juga beragam isme atau paham, mulai dari paham ultra kiri sampai ultra kanan. Indonesia menjadi pasar bagi semua produk ekonomi ataupun produk ideologi dari seluruh dunia. Sebagai umat Kristiani Indonesia dan Singapura, marilah kita terus mendoakan Indonesia dan terus mengupayakan kesejahteraan dan kemajuan Indonesia (Yeremia 29:7) Semangat Merah Putih kita tidak boleh pudar. Jiwa soempah pemoeda tidak boleh musnah dalam jiwa dan sanubari kita. Sang saka Merah putih; simbol burung Garuda dan semangat Sumpah Pemuda harus kekal di jiwa kita untuk selalu konsisten dalam memperjuangkan yang benar dan menggapai cita-cita luhur bangsa sesuai dengan nilai nilai iman kita dan nilai-nilai kemanusiaan. Bersama kita bisa menjadi lebih baik.
Sebagai umat Kristiani di Singapura, sudah selayaknya kita ikut memperjuangkan perdamaian, keadilan dan keutuhan ciptaan di bumi Indonesia. Mari kita terus berdoa untuk Indonesia semakin baik. Mari kita terus berjuang melalui kesaksian hidup kita agar Indonesia semakin bebas dari korupsi dan akhlak bobrok. Biarlah kita berusaha jadi berkat untuk tempat dan kota dimanapun kita tinggal (Yeremia 29:7). Berkibarlah sang Merah Putih, Dirgahayu Indonesia (joseph theo)