TUBUH KRISTUS
by GPBB · Published · Updated
Dalam perjamuan kudus yang dilaksanakan hari ini akan dibacakan kalimat “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu.” (Mat 26:26; Mrk 14:22; Luk 22:19) Dalam pemahaman umum tubuh Kristus di sini mengingatkan kepada orang-orang Kristen dan kita yang ikut perjamuan kudus bahwa Tuhan Yesus telah mengorbankan diri-Nya, yaitu tubuh-Nya dalam kematian di atas kayu salib. Hal ini diantisipasi dengan orang-orang Yahudi yang memberikan korban pendamaian. Domba yang disembelih menebus dosa orang-orang Yahudi. Imamat 5:6 menjadi pengaturan hukum Allah tentang pendamaian dosa ini: “dan haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salah karena dosa itu seekor betina dari domba atau kambing, menjadi korban penghapus dosa. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena dosanya.” Kematian Kristus juga menebus/menghapus dosa-dosa manusia (Yoh 1:29 “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa manusia”; lihat juga Mat 1:21; Rom 5:6-10).
Gambaran tentang tubuh Kristus ternyata bukan hanya dalam perjamuan kudus dan tentang penebusan dosa. Istilah “tubuh Kristus” juga mempunyai pengertian lain, yaitu merujuk pada gereja. Kepada jemaat Korintus Paulus berkata: “kamu adalah tubuh Kristus” (1Kor 12:27, juga Ef 1:22-23). Dalam teks di surat Korintus konteksnya adalah dalam tubuh Kristus atau gereja seharusnya tidak terjadi perpecahan dan seharusnya saling melayani dengan karunia masing-masing. Jika gereja dihayati sebagai satu tubuh dengan Kristus adalah kepala, mestinya bisa bersatu dan saling mendukung serta saling melayani.
Sekarang mari kita gabungkan kedua gambaran tubuh Kristus di atas. Gereja adalah tubuh Kristus. Tuhan Yesus sendiri menyebutkan bahwa tubuh-Nya diserahkan buat kamu. Maka gereja sebagai tubuh Kristus mestinya “diserahkan” juga untuk mencapai tujuan-Nya. Gereja ada untuk melayani ke dalam karena itu perlu ada kesatuan dan saling melayani seperti dorongan dalam surat Korintus, tetapi dorongan dalam perjamuan kudus ada juga aspek pelayanan yang lebih keluar, “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang” (1Kor 11:26). Dengan demikian gereja harus memberitakan kematian Tuhan Yesus. Ini dimensi penginjilan, dimensi keluar gereja. Gereja seharusnya melayani orang-orang di luar gereja sehingga mereka tahu dan mengenal Tuhan Yesus yang mati menebus mereka dari dosa-dosa mereka dan supaya mereka bisa berbagian menjadi anggota tubuh Kristus. (djh)
Image courtesy by gkjw.or.id