UJILAH ROH
by GPBB ·
Salah satu pertanyaan penting yang kami ajukan kepada calon baptis atau sidi ketika mereka hendak mendeklarasikan iman mereka melalui baptisan atau peneguhan sidi adalah “Siapa Yesus bagi Anda?” Pertanyaan ini terdengar biasa dan sederhana, tetapi jawaban dari pertanyaan ini mewakili kredo pribadi orang tersebut dan menunjukkan apakah ia adalah seorang percaya atau hanya sekedar ikut-ikutan.
Ini yang menjadi titik pemikiran Yohanes ketika ia berkata: “jangan percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah.” (1Yoh 4:1a). Istilah ‘roh’ di dalam ayat ini menggunakan kata “pneumati” (singular) atau “pneumata” (plural) yang memiliki kata dasar “pneuma” dan dapat diterjemahkan sebagai roh, angin, hembusan nafas, dan sebagainya. Tetapi pneuma bukan sekedar roh di dalam konteks ini. Kata ini juga memiliki pengertian mental understanding atau pengertian rohani atau pemahaman doktrinal. Dan pemahaman ini lebih cocok jika kita memperhatikan alasan dibalik peringatan yang Yohanes berikan, yaitu “sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia” (1Yoh 4:1b). Nabi-nabi atau pengajar-pengajar palsu ini menyusup ke dalam komunitas gereja mula-mula dan mengajarkan doktrin (roh) yang sesat tentang Yesus.
Kelompok pengajar sesat atau bidat pada abad pertama ini umumnya di sebut sebagai kaum ‘secessionists’, yaitu orang-orang memisahkan diri dari pengajaran rasuli dan ortodoks tentang Yesus dan menolak kemanusiaan Yesus. Itu sebab Yohanes memberikan tanda pembeda untuk mengenali pengajaran yang benar: “setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah” (ay. 2b-3a). Kemanusiaan Yesus dalam perikop ini menjadi penting karena para pengajar sesat ini menolak Yesus sebagai manusia. Konsekuensinya, Ia hanya roh yang tidak dapat mati, tidak mampu mengalami penderitaan manusia dan karenanya, segala perwujudan fisikal Yesus menjadi tidak sejati. Yohanes menentang keras akan hal ini karena yang benar ialah Yesus sungguh-sungguh Allah dan Yesus sungguh-sungguh manusia.
Bagi kita, orang percaya yang hidup di abad 21 di Singapore, agaknya kecil kemungkinan kita bergelut dengan pertanyaan-pertanyaan teologis seperti ini setiap hari, atau berhadapan dengan antikristus. Tetapi bahaya yang sama tetap mengancam iman kita ketika kita ditawarkan versi Yesus lain di luar Alkitab, misalnya, hanya Yesus sebagai Penyembuh, atau hanya Yesus sumber berkat, atau Yesus bukan Allah, tetapi salah satu guru agung manusia yang luhur dan penuh kasih.
Kita mungkin sudah lama menjadi Kristen, tetapi pertanyaan yang sama perlu terus kita ajukan kepada diri sendiri: “Siapa Yesus menurut Anda?” Selamat menjawab dalam kata, karsa, dan karya bagi Tuhan dan sesama (yj).
Image edited by IY