Question about Unforgiveable Sins
by ADMIN · Published · Updated
-
Does it mean after we are saved, we will still be condemned? No! The fact that we are saved shows that we do not blaspheme against the Spirit's testimony. On the contrary, we agree with the Spirit's testimony that Jesus is the Son of God. Saving grace grants us God's forgiveness and removes us from the condemnation.
-
What is the example about this sin? There are quite many examples of this sin. People are coming and going to church and yet some of them harden their hearts to accept Jesus' divine identity as the Son of God. Sometimes people respect Jesus as much as he demonstrates his kindness and love. Usually many people agree that Jesus is a good spiritual leader, a prophet still, even a guru. But are these really what the Spirit testifies about Jesus? No. The Spirit testifies that Jesus is more than just a good man, a prophet or a guru. The Spirits leads people to Jesus because he is the only Lord and Saviour that can bring them to forgiveness of sins. Apart from him, there will only be condemnation and thus unforgiveable.
Pertanyaan:
Apa dosa yang tidak terampuni dalam Matius 12:31-32 dan Markus 3:28-30?
-
Apakah ini berarti bahwa setelah kita diselamatkan, kita masih bisa dihukum?
-
Apa contoh dari dosa ini?
Jawaban:
Terima kasih atas pertanyaannya.
Apa dosa yang tidak terampuni dalam Matius 12:31-32 dan Markus 3:28-30? Pemahaman yang jelas dari konteks bacaan di Matius dan Markus akan membantu kita menjawab pertanyaan ini. Matius 12 dan Markus 3 membahas hal yang sama, yaitu tentang identitas Yesus. Meskipun sudah sangat jelas bahwa Yesus adalah Mesias, para pemimpin rohani (terutama ahli-ahli Taurat, yaitu orang-orang Farisi) menolak identitas ilahi Yesus. Bahkan mereka memfitnah Dia dengan mengatakan bahwa kuasa-Nya berasal dari Beelzebul, penghulu setan (Matius 12:24).
Terkait dengan identitas ilahi Yesus, salah satu pekerjaan Roh Kudus adalah memberikan kesaksian di dalam hati manusia bahwa Yesus adalah Anak Allah. Roh memberikan kesaksian bahwa Yesus adalah Mesias sejati, Anak Allah yang hidup. Ketika para pemimpin rohani ini menolak identitas Yesus, mereka sebenarnya sedang menolak kesaksian dari Roh Kudus. Seolah-olah mereka mengatakan bahwa kesaksian Roh adalah kebohongan, dan ini disebut penghujatan (ayat 31).
Penghujatan terhadap kesaksian Roh Kudus ini tidak terampuni karena hal ini membuat seseorang menolak Yesus sampai pada kematiannya. Dan ketika seseorang menolak Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat hingga akhir hidupnya, maka ia juga menolak kesaksian Roh tentang identitas ilahi Yesus. Akibatnya, orang tersebut mati dalam dosanya tanpa menerima kasih karunia keselamatan dari Yesus, dan karena itulah dosanya tidak terampuni. Dosa ini tidak terampuni bukan karena Allah tidak sanggup mengampuni, tetapi karena pelakunya sendiri menolak pengampunan Allah sampai ajalnya tiba.
- Apakah ini berarti bahwa setelah kita diselamatkan, kita masih bisa dihukum? Tidak! Fakta bahwa kita diselamatkan menunjukkan bahwa kita tidak menghujat kesaksian Roh Kudus. Sebaliknya, kita mengakui dan sejalan dengan kesaksian Roh bahwa Yesus adalah Anak Allah. Kasih karunia keselamatan membawa pengampunan dari Allah dan membebaskan kita dari hukuman.
- Apa contoh dari dosa ini? Ada cukup banyak contoh dari dosa ini. Misalnya, ada orang-orang yang datang dan pergi ke gereja, namun hati mereka tetap keras dan tidak mau menerima bahwa Yesus adalah Anak Allah. Kadang-kadang orang menghormati Yesus selama Dia menunjukkan kebaikan dan kasih-Nya. Banyak orang setuju bahwa Yesus adalah pemimpin rohani yang baik, seorang nabi, bahkan seorang guru. Tapi apakah itu yang Roh Kudus saksikan tentang Yesus? Tidak. Roh Kudus bersaksi bahwa Yesus lebih dari sekadar orang baik, nabi, atau guru. Roh Kudus menuntun orang kepada Yesus karena hanya Dia satu-satunya Tuhan dan Juruselamat yang dapat membawa pengampunan dosa. Di luar Dia, yang ada hanyalah hukuman—dan itulah yang tidak terampuni.
Kiranya kita terus mengikuti tuntunan Roh untuk taat dan setia kepada Yesus hingga akhir hidup kita. Tuhan memberkati!

