BAHAYA EGOSENTRIS
by ADMIN ·
Rasul Paulus mengingatkan kepada Timotius dalam 2 Timotius 3:1-9 bahwa salah satu ciri manusia akhir jaman adalah perilaku egoisentris yaitu orang yang selalu mengutamakan (menonjolkan) diri sendiri dan mau menang sendiri. Jika kita selalu egois maka akan melahirkan egoisme yaitu sikap egocentris, sombong, angkuh, arogan, mau menang sendiri dan selalu menganggap diri sendiri lebih penting dan orang lain tidak penting.
Orang yang egosentris adalah orang yang dikuasai hanya oleh kepentingan dirinya sendiri. Ia memakai nilai-nilai yang ditentukan oleh dirinya sendiri dan tidak peduli alias masa bodoh dengan nilai-nilai universal. Bagi orang egosentris, dunia ada hanya untuk dirinya saja. Sifat egosentris harus dijauhi sebab itu adalah perilaku yang hanya memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri sendiri dan memaksa semua orang juga harus memenuhi kebutuhan dan kepentingan dirinya. Egosentris membuat seseorang bersikap masa bodoh dengan kebutuhan dan kepentingan orang lain bahkan memanfaatkan dan memperdaya orang lain bagi pemenuhan kepentingan diri sendiri. Orang egosentris selalu mengagung-agungkan diri sendiri. Yang buruk boleh terjadi pada orang lain tetapi tidak boleh terjadi pada dirinya. Begitu juga yang baik tidak boleh dialami oleh orang lain, tetapi hanya boleh untuk dirinya sendiri. Susah melihat orang lain senang dan senang melihat orang lain susah.
Memperhatikan diri sendiri tentu boleh. Berjuang untuk menjadikan diri sendiri lebih baik tentu harus. Tetapi, dalam memperhatikan dan memenuhi kepentingan diri sendiri kita tidak boleh menghalalkan segala cara apalagi mengorbankan orang-orang di sekitar kita. Bukankah kita ada juga untuk menjadi berkat bagi sesama.
Mari kita renungkan:
Apakah dosa egosentris melekat kuat dalam hidup kita. Kita hanya mau tahu tentang diri sendiri dan masa bodoh dengan orang lain bahkan dengan keluarga kita sendiri bahkan kepada gereja kita sendiri. Tuhanpun kita cuekin. Mari kita berdiam diri, introspeksi diri, buanglah dosa egosentris dalam diri kita. Sudah sedemikian jahatkah kita sehingga selama ini kita hanya hidup untuk kepentingan, kesenangan dan kebahagiaan diri sendiri saja. Semoga kita bertobat. Ingat: “Sebab dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat” (Yakobus 3:16) (J.Th)
Image dari www.ideatovalue.com