I‘M THIRSTY!
by GPBB ·
“tetapi siapa yang minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. “ (Yoh. 4:14a)
Agnes Gonxha Bozaxhiu atau akrab dipanggil Mother Teresa adalah seorang Misionaris India asal Albania. Ia terpanggil untuk melayani orang-orang miskin, lapar, sakit dan sekarat di Kalkuta saat ia mendengar salah seorang terlantar berbaring di jalan dan berkata “I’m thirsty”. Perkataan itu menggema dalam ingatannya sewaktu ia naik Kereta Api untuk kembali pulang menuju Biara Loreto.
Perkataan “I’m thirsty” merupakan puncak peristiwa yang meyakinkan Mother Teresa mengambil keputusan yang sudah lama ia pergumulkan untuk meninggalkan Biara Loreto dan sepenuhnya menjadi misionaris di India. Kemudian pada 7 Oktober 1950, ia mendirikan Kongregasi Misionaris Cinta Kasih, melalui kongregasi ini banyak orang terlantar di India mengalami pemulihan, kesembuhan bahkan keselamatan.
Perkataan “I’m thirsty” merupakan suatu pengakuan agar manusia menyadari kehausannya. Kehausan ini tidak sebatas kehausan fisik tetapi kehausan spiritual yang disebabkan oleh kebutuhan yang dalam akan kehadiran Yesus, kasih-Nya, Injil-Nya, kebenaran-Nya dan keselamatan yang dianugerahkan-Nya. Pengakuan akan kehausan ini memanggil kita terbuka kepada Yesus agar disegarkan oleh-Nya.
Sesungguhnya panggilan ini sudah lebih dulu disampaikan Yesus kepada Perempuan Samaria saat Yesus berkata, “Berilah Aku minum!” (Yoh. 4:7). Panggilan tersebut membuat Perempuan Samaria sadar bahwa dirinya haus secara spiritual karena kehidupan rumah tangga yang berantakan (Yoh. 4:16-18) dan pemahaman yang keliru mengenai ibadah (Yoh. 4:21-23). Namun Yesus menuntunnya menerima Air Hidup yang adalah diri-Nya sehingga ia mengalami kesegaran.
Tidak berhenti sampai di situ, Perempuan Samaria yang telah disegarkan itu pun kemudian meninggalkan tempat airnya dan pergi cepat-cepat ke kota. Ia terpanggil menceritakan siapa Yesus kepada banyak orang yang belum mengenal-Nya sehingga mereka menjadi percaya (Yoh. 4:39-42). Ia menjadi Pemberita Injil yang mulia sebab Ia tidak membawa orang kepada dirinya tetapi kepada Yesus.
Saudaraku, Tuhan telah memakai Perempuan Samaria dan Mother Teresa untuk memberi minum kepada mereka yang membutuhkan Air Hidup itu. Saat ini Tuhan juga rindu untuk memakai kita menjadi Mata Air-Nya yang terus-menerus memancarkan Air Hidup kepada mereka yang mengalami kehausan di sekitar kita.
Sadarilah bahwa tidak cukup bagi kita hanya bercakap-cakap (conversation) mengalami perjumpaan dengan Tuhan tetapi kita juga dipanggil untuk peka menjalankan misi-Nya (action) dalam memberi Air Hidup kepada sesama. Bagaimana caranya?
Marilah kita mengakui kehausan kita dan datang kepada Yesus sehingga disegarkan-Nya! Kemudian, mari kita melanjutkan misi Yesus untuk menjadi Mata Air-Nya yang memancarkan Air Hidup melalui kata dan karya bagi mereka yang haus di sekitar kita! Tuhan menyertai kita! (fms).
Image courtesy of rec.or.id