KITA ADALAH ‘AUDIOVISUAL’ KRISTUS
“Karena telah ternyata bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh
pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup,
bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.”
(2 Korintus 3:3)
Media berasal dari kata Latin Medius yang secara harafiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Ada tiga jenis media; media audio, yang hanya bisa didengar (radio); Media visual yang hanya bisa dilihat dan dibaca (koran, majalah, internet, facebook dll) dan terakhir media audiovisual yang bisa didengar dan dilihat (TV, film, youtube dll)
Media memiliki empat fungsi, yaitu, fungsi informatif, fungsi edukatif, fungsi hiburan dan fungsi mempengaruhi (fungsi pencitraan) Pada prakteknya seringkali tidak semua fungsi itu terfasilitasi. Fungsi mana yang ditonjolkan tergantung orientasi kepentingannya.
Idealnya memang setiap media memenuhi keempat fungsi tersebut agar media mendatangkan kesejahteraan dan kegunaan yang maksimal. Tetapi, yang terjadi sekarang ini media tidak serius memenuhi keempat fungsi tersebut sehingga akhirnya lebih menjadi alat permainan komersial dan pencitraan oleh berbagai kepentingan. Media menjadi miskin informatif dan edukatif.
Media membuat dunia menjadi borderless. Medialah satu-satunya yang bisa masuk ke daerah manapun, ke ruang manapun sampai ruang privat kita sekalipun tanpa sensor.
Orang Kristen sesungguhnya adalah media ‘audiovisual’ bagi Kristus. Ayat-ayat berikut ini membuktikan itu: Kamu adalah garam dan terang dunia (Matius 5:13-16). Kamu adalah surat -baca: media- Kristus (2 Korintus 3:1-3) Orang Kristen adalah media ‘audiovisual’ Kristus bagi dunia. Seluruh perkataan kita didengar dan seluruh prilaku kita dilihat oleh banyak orang. Karena kita media ‘audiovisual’ Kristus maka kita harus memenuhi fungsi informatif (mengabarkan informasi bahwa Yesus adalah kasih dan satu-satunya jalan keselamatan); fungsi edukatif (memberi teladan, pendidikan dan perbaikan bagi berbagai masalah kemanusiaan); fungsi hiburan (menghibur mereka yang letih, lesu dan terlilit berbagai pergumulan) dan akhirnya fungsi mempengaruhi (memberi citra positif bagi dunia bukan batu sandungan)
Setiap orang Kristen adalah wartawan Kristus yang memberitakan dan membuat Kristus lebih dikenal dan terkenal (bandingkan dengan Matius 28:19-20). Seorang wartawan lebih dikenal beritanya ketimbang dirinya. Ia membuat orang lain terkenal bukan dirinya.
Apakah setiap orang Kristen saat ini menyadari fungsi ‘audiovisual’nya bagi Kristus? Apakah kehidupan kita memberikan fungsi informatif; edukatif; hiburan dan citra positif bagi lingkungan kita? Menurut Yesus Kristus, orang Kristen yang tidak menjalankan fungsi ke-wartawan-annya dan fungsi `audiovisual`nya dengan keempat fungsi tersebut , maka ia adalah orang Kristen yang ibarat garam sudah kehilangan asinnya (Matius 5:13)
Marilah bertekad apapun pekerjaan dan jabatan kita, jalankan fungsi `audiovisual` kita, jadikan Kristus lebih dikenal dan terkenal dan dipercaya. (J.Th)