Menyingkapkan yang Tersembunyi
Minggu lalu hackers merilis database pengguna situs Ashley Madison, situs yang digunakan oleh orang-orang yang ingin berselingkuh di luar pernikahan/hubungan yang saat ini sedang mereka jalani. Salah satu pengguna yang cukup menonjol adalah Josh Duggar, anak dari pasangan Jim dan Michelle Duggar yang terkenal dengan acara reality show mereka 19 Kids and Counting. Josh berasal dari keluarga Kristen yang konservatif dan merupakan direktur eksekutif dari lembaga lobi Kristen FRC Action di Amerika Serikat, yang disponsori oleh Family Research Council, lembaga yang bertujuan untuk mempromosikan nilai-nilai keluarga yang tradisional. Karena itu, kasus ini menjadi kasus yang sangat ironis dan hipokritikal, dimana seorang yang mewakili lembaga yang ingin mempromosikan nilai-nilai keluarga Kristiani justru merupakan pengguna dari situs perselingkuhan.
Secara naturnya, orang yang berselingkuh akan berusaha sedapat mungkin supaya tidak ketahuan. Hubungan tersebut sedapat mungkin hanya diketahui oleh dirinya dan pasangan selingkuhnya. Orang tersebut akan menjalin hubungannya dengan diam-diam dan rahasia. Prinsipnya: asal tidak ketahuan. Pola pikir semacam ini sebenarnya bukan hanya berlaku bagi perselingkuhan. Sebenarnya, mungkin kita juga memiliki berbagai dosa yang hanya kita yang tahu. Dosa-dosa yang kita pikir, tidak apa-apa asal tidak ada orang yang tahu.
Namun, apakah benar bahwa asal tidak ketahuan maka semuanya akan baik-baik saja? Bahwa kita terus dapat bergelimang dalam dosa privat kita asal tidak ada yang tahu? Yesus pernah berkata kepada murid-muridNya, “Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.” (Mrk 4:22) Pada akhirnya, tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan. Allah adalah Hakim dan setiap dari kita akan menjalani penghakiman terakhir tanpa terkecuali. Dengan demikian, sebenarnya tidak ada dosa yang sepenuhnya privat dan tersembunyi. Allah mengenal setiap detil hidup kita, baik itu yang publik maupun yang privat. Karena itu, kiranya kita boleh belajar untuk hidup dengan penuh kesadaran bahwa kehidupan kita disaksikan oleh Allah, Sang Khalik langit dan bumi. Tidak ada yang rahasia di hadapanNya. Allah tahu. (SH)