Murid-murid Memetik Gandum Pada Hari Sabat
Topik : Murid-murid Memetik Gandum Pada Hari Sabat
Sumber : Markus 2:23-28
Genre : Narasi Injil
General Overview:
Siapkan buku catatan; berdoalah sebelum membaca. Kemudian, bacalah Markus 2:23-28 beberapa kali dengan seksama untuk mendapatkan gambaran umum tentang isi perikop di atas. Baca juga perikop paralelnya dalam Matius 12:1-8 dan Lukas 6:1-5. Gunakan beberapa versi terjemahan lain, seperti NIV atau ESV.
OBSERVASI.
Sekilas Mengenai Sabat dan Hubungannya dengan Perikop
Sabat (תבָּשַׁshabbat[Ibr]) adalah hari yang Allah khususkan bagi umat untuk berhenti dari segala pekerjaan dan menguduskannya. Dalam teologi Perjanjian Lama, sabat menjadi salah satu lambang kovenan, tanda pembeda antara umat perjanjian dengan yang bukan umat Tuhan. Itulah sebabnya, hukuman bagi para pelanggarnya ialah hukuman mati (Kel. 31:14). Namun inti dari Sabat bukanlah hukum kaku yang mematikan, melainkan anugerah Allah yang menghidupkan. Sabat diberikan bagi kebaikan manusia agar kita selalu menyadari keterbatasan dan kebergantungan diri kita akan kebaikan dan pemeliharaan Tuhan (Markus 2:27)
OrangFarisi memahami hal ini dengan sangat kaku (legalisme). Tidak heran mereka mengkategorikan apa yang murid-murid lakukan (memetik bulir gandum) sebagai pelanggaran terhadap hari Sabat (ay. 24). Padahal, Ulangan 23:25 mengizinkan tindakan para murid. Selain itu, dengan merujuk kepada peristiwa Daud (ay. 25-26 bdk. 1Sam 21:1-6), Tuhan Yesus menunjukkan bahwa inti dari Sabat ialah kehidupan, bukan kematian. Sabat disediakan Allah untuk kebaikan manusia (ay. 27). Sebagai puncak dari argumen-Nya, Tuhan Yesus menyatakan Diri-Nya sebagai “Tuhan atas hari Sabat” (ay. 28). Kata “Tuhan” (κύριος kurios[Yun]) memberi nuansa wibawa bahwa apa yang Ia katakan bersifat final dan jauh lebih berotoritas daripada segala tafsiran orang Farisi (tradisi Mishnah) tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada hari Sabat.
Gunakan 7 Fact Finding Questions
Peristiwa apa yang terjadi? Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa tersebut? Di mana dan kapan peristiwa ini berlangsung? Apa relasi antara perikop ini dengan perikop sebelum atau sesudahnya? Bagaimana akhir dari peristiwa ini?
INTERPRETASI
Mengapa Tuhan Yesus membiarkan murid-murid-Nya memetik bulir gandum di hari Sabat? Apakah ini merupakan indikasi bahwa orang percaya boleh bekerja pada hari Sabat? Mengapa Yesus mengaitkan ay. 25-26 dengan makna pengajaran tentang hari Sabat? Apa arti ayat 27? Apa maksudnya bahwa “Anak manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat” (ay.28)?
APLIKASI
Kebenaran apa yang saya pelajari dari perikop ini? Bagaimana saya dapat menerapkan makna Sabat dalam konteks kehidupan di Singapura yang penuh dengan kompetisi dan kesibukan?
Akhiri dengan doa dan lakukan kebenaran firman ini dalam hidup sehari-hari. (YJ)