Pertanyaan tentang Iman dan Kesembuhan
by ADMIN ·
Pertanyaan:
Saya mau bertanya mengenai iman dan kesembuhan.
Di dalam kitab-kitab Injil, Yesus mengatakan bahwa Tuhan akan mengabulkan permohonan asal ada iman. Yesus mengatakan
* Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." (Markus 11:24 TB)
* Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: ”Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. (Matius 9:22 TB)
* 'Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: ”Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” ' Ia berkata kepada mereka: ”Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, – maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (Matius 17:19-20 TB) Bahkan Yesus memberikan perintah untuk menyembuhkan orang sakit kepada 12 murid Nya.
* Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. (Matius 10:8 TB)
Yang mau saya tanyakan adalah:
1. Apakah ayat-ayat ini secara literal bisa diinterpretasikan bahwa ada jaminan 100% Tuhan selalu akan memberikan kesembuhan bagi mereka yang beriman?
2. Apakah ini berarti seorang yang percaya ketika tidak mendapat kesembuhan dari sakit bahkan meninggal karena sakit nya adalah akibat dia kurang beriman (bahwa Tuhan bisa menyembuhkan dia)?
3. Apakah perintah dan kemampuan untuk menyembuhkan orang sakit kepada 12 murid Yesus juga berlaku untuk orang-orang percaya pada umumnya di jaman sekarang?
Jawaban:
Terima kasih untuk pertanyaan yang menarik. Dibawah ini saya berikan jawaban dan ulasan atas pertanyaan yang diberikan.
- Iman pada dasarnya bukan bukan sumber kesembuhan. Tuhan adalah sumber kesembuhan. Iman adalah ekspresi spiritual kebergantungan dan relasi kita dengan Tuhan. Iman didasarkan pada anugerah Tuhan Yesus yang telah menebus kita dari dosa dan memberikan kehidupan yang baru. Jika kita memperhatikan konteks Markus 11:24, kita mendapati bahwa Yesus sebenarnya tidak sekedar berbicara tentang doa atau iman dalam doa. Tetapi ia sedang mengkritik praktik sembahyang orang Yahudi di bait Allah yang tidak didasarkan pada relasi yang bersifat pribadi dengan-Nya. Ibadah dan sembahyang mereka bersifat munafik dan ritual belaka. Sebuah bentuk doa yang didasarkan semata-mata pada perbuatan. Tuhan Yesus menegur mereka melalui perumpamaan pohon ara. Ara melambangkan jati diri Israel yang tidak menghasilkan buah karena tidak tinggal pada Tuhan Sang Pemilik. Mereka tidak memelihara relasi yang hidup dengan-Nya. Dengan kata lain, mereka tidak memiliki iman yang membaharui. Itu sebab Tuhan Yesus mengatakan bahwa doa yang sejati, relasi yang hidup dengan-Nya, harus selalu lahir dari iman, bukan semata-mata perbuatan yang mati.
Demikian juga topik diskusi tentang iman yang memindahkan gunung dan iman sebesar biji sesawi dalam (Matius 17:19-20). Yesus tidak sekedar berbicara tentang gunung, tetapi ia sedang berbicara tentang gunung sebagai simbol umat beribadah kepada Allah; yang pada waktu itu ialah Gunung Sion. Dengan kata lain, Yesus ingin mengatakan bahwa Ia datang membawa zaman baru dimana orang menyembah tidak lagi dibatasi oleh gunung ini atau itu, oleh perbuatan ini atau itu, tetapi penyembahan itu ditentukan oleh imannya, yaitu relasi pribadi-Nya dengan Yesus sendiri. Itulah iman! Dan menurut Tuhan Yesus, itu yang paling berarti.
Matius 10:8 adalah tanda-tanda (signs, semeia) yang menyertai pemberitaan atau deklarasi Injil. Tanda-tanda itu tidak pernah berdiri sendiri atau bergantung pada iman si pemberita. Sebaliknya, tanda-tanda itu bergantung pada kuasa Allah yang menyertai pemberitaan Injil.
- Tidak demikian! Kesembuhan adalah anugerah dari Tuhan, baik melalui cara supranatural (melalui mukjizat secara langsung), maupun melalui cara natural (melalui proses alami dengan obat dari dokter, treatment, olahraga, dsb). Keduanya adalah anugerah dari Tuhan, dan tidak ditentukan dari seberapa besar iman seseorang. Iman adalah relasi yang mendalam dengan Tuhan yang hidup. Iman justru makin bercahaya dan kuat bahkan ketika orang percaya itu tidak disembuhkan dari sakitnya. Justru ketika ia tidak sembuh, tetapi ia tetap setia, tetap beriman, tetap bersaksi dan memuliakan Tuhan, disitulah imannya makin bertumbuh, makin kuat, makin bersinar bagi kemuliaan Allah.
- Kuasa kesembuhan yang Tuhan berikan kepada 12 murid bersifat anugerah dan karunia (gifts). Apakah masih berlaku sampai sekarang? Jawabannya iya. Seringkali kuasa ini diberikan atau dinyatakan untuk menyertai pemberitaan Injil atau proklamasi Injil. Tetapi karena kuasa ini bersifat anugerah dan karunia, tidak setiap orang percaya memilikinya. Kita dapat memintanya kepada Tuhan; atau memohonkan kesembuhan dari Tuhan. Tetapi kesembuhan itu sendiri adalah hak sepenuhnya milik Tuhan untuk memberikannya.
Kiranya jawaban yang diberikan menjadi berkat bagi Anda. Tuhan memberkati!
Question:
I would like to ask about faith and healing.
In the Gospels, Jesus said that God would grant requests if there is faith. Jesus said:
- "Therefore I tell you, whatever you ask in prayer, believe that you have received it, and it will be yours." (Mark 11:24 NIV)
- "Jesus turned and saw her. 'Take heart, daughter,' he said, 'your faith has healed you.' And the woman was healed at that moment." (Matthew 9:22 NIV)
- "Then the disciples came to Jesus in private and asked, 'Why couldn't we drive it out?' He replied, 'Because you have so little faith. Truly I tell you, if you have faith as small as a mustard seed, you can say to this mountain, "Move from here to there," and it will move. Nothing will be impossible for you.'" (Matthew 17:19-20 NIV) Jesus even gave the command to heal the sick to His 12 disciples.
- "Heal the sick, raise the dead, cleanse those who have leprosy, drive out demons. Freely you have received; freely give." (Matthew 10:8 NIV)
What I want to ask is:
- Can these verses be interpreted literally to mean that there is a 100% guarantee that God will always give healing to those who have faith?
- Does this mean that when a believer does not receive healing from an illness or even dies from their illness, it is due to a lack of faith (that God can heal them)?
- Does the command and ability to heal the sick given to the 12 disciples of Jesus also apply to believers in general in the present day?
Answer:
Thank you for the interesting question. Below is the answer and a review of the question given.
Faith, at its core, is not the source of healing. God is the source of healing. Faith is a spiritual expression of our dependence and relationship with God. Faith is based on the grace of Jesus Christ, who has redeemed us from sin and given us new life. If we pay attention to the context of Mark 11:24, we find that Jesus was not merely talking about prayer or faith in prayer. Instead, He was criticizing the Jewish people's prayer practices in the temple, which were not based on a personal relationship with Him. Their worship and prayer were hypocritical and purely ritualistic, a form of prayer based solely on deeds. Jesus rebuked them through the parable of the fig tree. The fig tree symbolizes Israel's identity, which bore no fruit because it did not abide in the Lord, the Owner. They did not maintain a living relationship with Him. In other words, they did not have renewing faith. That is why Jesus said that true prayer, a living relationship with Him, must always come from faith, not merely from dead deeds.
Similarly, in the discussion topic about faith that moves mountains and faith the size of a mustard seed (Matthew 17:19-20), Jesus was not just talking about mountains, but He was referring to mountains as a symbol of people worshiping God; at that time, it was Mount Zion. In other words, Jesus wanted to convey that He came to bring a new era where worship would no longer be limited by this mountain or that, by this deed or that, but worship would be determined by faith, which is a personal relationship with Jesus Himself. That is faith! And according to Jesus, that is what matters most.
Matthew 10:8 refers to signs (semeia) that accompany the preaching or declaration of the Gospel. These signs never stand alone or depend on the faith of the preacher. Instead, these signs depend on the power of God that accompanies the proclamation of the Gospel.
It is not so! Healing is a gift from God, whether through supernatural means (through direct miracles) or through natural means (through natural processes with medication from doctors, treatment, exercise, etc.). Both are gifts from God and are not determined by the size of a person's faith. Faith is a deep relationship with the living God. Faith shines even more brightly and grows stronger, even when a believer is not healed from their illness. It is precisely when they are not healed, yet remain faithful, continue to believe, testify, and glorify God, that their faith grows stronger, more radiant, for the glory of God.
The healing power that God gave to the 12 disciples is a grace and a gift. Is it still applicable today? The answer is yes. This power is often given or revealed to accompany the proclamation of the Gospel. But because this power is a grace and a gift, not every believer possesses it. We can ask it from God or request healing from God. But the healing itself is entirely God's prerogative to give.
May this answer be a blessing to you. God bless!