Saya Dijadikan Indah, karena Kasih TUHAN
K |
A |
S |
I |
H |
Kreasi Ciptaan |
Anarki Kerusakan |
Sumpah Kekal |
Israel Dipilih |
Hidup di Dunia |
T |
U |
H |
A |
N |
Tegar Tengkuk |
Untuk Kita |
Hidup Baru |
Aliran Transformasi |
Nantikan Ciptaan Baru |
Anda ada, apapun dan bagaimanapun, semua karena KASIH TUHAN.
Lingkup komprehensif akan KASIH TUHAN tsb dengan konkrit dapat dihayati dari proses Kreasi Ciptaan dari hari 1 s/d 7. Semua TUHAN kerjakan demi seluruh alam semesta dengan kita, manusia sebagai puncak karyaNYA. KASIH TUHAN perlu kita hayati dengan benar seturut dengan prinsip ini. “God’s love is a TOUGH love not only to save mankind but to restore them into the right partnership with Him, the Creator”.
Ketika kita beralih menuju Kejadian 2, kita dapat mengenal betapa intim TUHAN menciptakan dan membentuk kita, pria dan wanita.
- Adam dibentuk dari debu tanah (Ibrani: adamah) dan mendapat hembusan nafas hidup dari Allah secara langsung. Pembentukan Adam ini menampilkan TUHAN sebagai pribadi yang begitu hati-hati dan peduli akan keindahan pria yang diciptakanNya. Dalam gambar dan rupa Allah, diciptakanlah Pria, supaya bisa relasi dan koneksi denganNYA.
- Perempuan dibentuk dan diberi peran sebagai penolong supaya situasi kesendirian Adam yang tidak baik diubah menjadi baik. Artinya perempuan diciptakan oleh Allah untuk memberi kebaikan bagi pria yang sudah mendapat tanggung jawab dari Allah. Perempuan dibentuk supaya aspek relasional dan koneksi dari gambar rupa Allah bisa digenapi. Peran penolong atau ezer bagi perempuan adalah peran yang teramat mulia. Sebab peran ezer adalah peran yang dikenakan juga kepada TUHAN Allah yang menolong umatNya. Dengan kata lain, kepentingan peran perempuan dimata Sang Pencipta bukanlah hal sepele. Bahkan tidak salah, kita mengatakan perempuan adalah mahkota seluruh ciptaan Allah secara umum dan mahkota suaminya secara khusus (Amsal 12:4a). Tanpa perempuan, ciptaan dinilai oleh Allah ‘tidak baik’. Tanpa perempuan, tugas panggilan Adam tidak bisa terealisasi.
Dengan kebenaran tsb, mari kita tidak meragukan kasih Tuhan. Kita dilahirkan dalam konteks yang beragam, bukan untuk merusak hidup atau mencelakakan kita. Apapun kondisi dan situasi yang kita alami ditengah keluarga, saya dan anda diciptakan indah oleh TUHAN Allah karena KASIHnya yang tak terkira. Jika kita tidak mau menerima kebenaran ini, maka kita akan menjalani kehidupan demi mengejar dan mendapatkan kasih dari manusia. Akhirnya identitas kita akan bergantung pada tindakan kasih manusia. Kita tahu bahkan sudah mengalami bahwa kasih manusia sangat rapuh, rentan dan penuh keretakan yang hanya akan mengecewakan. Istri tidak mungkin puas dengan kasih dari suami. Suami tidak akan bisa mengalami keutuhan jika hanya berusaha menyenangkan istri. Anak-anak akan penuh dengan kekecewaan jika menuntut kasih yang ideal dari orang tua. Orang tua dapat sakit hati ketika meronrong anak untuk memenuhi semua kebutuhan.
Hayati kebenaran ini dengan mendalam dan alami KASIH TUHAN setiap hari. Jangan iri dengan situasi hidup orang lain, tapi fokus pandangan pada TUHAN Allah yang mengasihi dengan tidak tanggung-tanggung. (Pdt Budianto Lim)