SELAMAT JALAN BILLY GRAHAM
Hari sudah malam ketika saya membaca berita dari Christianity Today kemarin, 21 Februari 2018. Terkejut, karena judulnya membahas: Billy Graham (1918-2018). Benar dugaan saya, Tuhan telah memanggil Billy kembali pulang ke rumah Bapa di usia yang ke-99, usia penuh keemasan.
William Franklin Graham, Jr ialah nama kecil Billy Graham. Ia dilahirkan di tengah keluarga petani yang sederhana. Sejak kecil Billy beribadah bersama kedua orangtuanya di Associate Reformed Presbyterian Church, namun Billy belum mengalami pertobatan secara pribadi. Ia tumbuh menjadi pemuda yang berperawakan tinggi, gagah, senang berolahraga namun menyenangi hal-hal yang duniawi. Ketika Billy berusia 16 tahun, Albert McMakin yang bekerja di ladang ayahnya mendorongnya untuk mengikuti beberapa ibadah kebangunan rohani yang diadakan oleh Pdt. Mordecai Ham. Pada ibadah inilah Billy membuka hatinya untuk Tuhan Yesus dan menerima-Nya menjadi Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Hidup Billy mengalami perubahan drastis setelah pertobatan itu.
Dua tahun kemudian Billy menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan penuh waktu dan belajar di seminari. Tetapi kehidupan seminari dirasa terlalu kaku dan legalistik bagi Billy yang terbiasa tumbuh dengan jiwa yang bebas. Namun dalam kasih karunia Tuhan, walau Billy hampir tidak lulus, ia terus menyelesaikan studinya sampai doktoral. Tetapi Tuhan bekerja jauh lebih dahsyat dari yang Billy dapat bayangkan.
Billy memiliki kerinduan yang dalam untuk memberitakan Injil. Ia jelas dengan panggilannya dan tidak berpaling sedikitpun. Karena itu, bersama beberapa rekan, Billy memulai rangkaian kebangunan rohani yang diberi nama Billy Graham Crusades. KKR pertamanya ialah 13-21 September 1947 di Civic Auditorium, Grand Rapid, Michigan. Rally ibadah perdana ini dihadiri oleh 6000 orang. Billy baru berusia 28 tahun pada waktu itu. Dengan semangat berapi-api, suara Billy mantap menggelegar menegur dosa dan memanggil orang untuk berbalik dan bertobat kepada Kristus. Fokus Billy ialah Kabar Baik Injil Yesus Kristus yang menyelamatkan manusia yang berdosa. Ribuan orang datang membanjiri podium mengakui dosa mereka dan memohon pengampunan dari Kristus. Sejak itu, selama lebih dari 60 tahun, Billy telah melakukan lebih dari 400 rangkaian KKR di 185 negara yang berbeda, di enam benua di seluruh dunia! Billy menjadi teladan bukan hanya dalam pelayanannya, tetapi juga dalam integritas hidupnya. Sekalipun ia begitu ternama, ia memiliki kehidupan pribadi yang bersih dan akuntabel. Ia adalah corong ilahi bagi manusia di abad keduapuluh!
Kemarin (21 Februari), Tuhan telah memanggil Billy pulang ke Surga. Sebenarnya, Billy akan merayakan ulangtahun yang ke-100 di bulan November nanti. Tapi kali ini, ia tidak lagi ditemani oleh anak-cucu dan rekan-rekan sepelayanan. Ia merayakannya bersama dengan alm. Isteri tercinta, Ruth Graham Bell dan Tuhan yang ia layani seumur hidupnya. Tentunya senyuman kangen sang istri dan wajah penuh kasih dari Tuhan Yesus menyambut Billy seraya berkata: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” Selamat jalan Billy Graham! (yj).