TERANG DUNIA
by GPBB ·
Di dalam Yohanes 8, Yesus menghadapi orang banyak, ahli-ahli Taurat dan orang Farisi yang mempertanyakan identitas ilahi-Nya. Yesus menegaskan identitas dan wibawa ilahi-Nya tidak dengan klaim kosong, tetapi dengan perbuatan nyata: ia mengampuni wanita berdosa yang kedapatan berzinah itu (Yoh 8:11). Kita tahu, apalagi orang Yahudi, bahwa hanya Allah yang berkuasa mengampuni dosa. Melalui pengampunan itu, Yesus menunjukkan bahwa Ia adalah Allah! Ia menyatakan-Nya dengan tindakan-Nya yang berotoritas.
Kini saatnya Yesus menyatakan keilahian-Nya melalui pengajaran-Nya. Inilah yang Ia lakukan dalam perikop berikut-Nya. Ia menyatakan bahwa Ia adalah terang dunia (Yoh. 8:12 dst). Dalam teologi orang Yahudi, sangat jelas dimengerti bahwa terang selalu diasosikan dengan Allah. Allah adalah Terang di dalam Perjanjian Lama: dalam peristiwa semak belukar, dalam tiang awan dan tiang api, dalam awan kemuliaan, dalam kehadiran Malaikat yang bercahaya, dan sebagainya. Hal yang sama juga diwujudkan dalam Perjanjian Baru, misalnya dalam peristiwa penampakkan bala tantara Sorga dalam kelahiran Yesus, dalam peristiwa transfigurasi dan juga dalam perjumpaan Saulus dengan Yesus dalam perjalanan ke Damsyik. Pada seluruh kejadian ini, elemen terang selalu muncul dan dikaitkan dengan kehadiran Allah. Yesus mengajarkan bahwa Ia adalah Allah, Sang Terang. Ia datang untuk menerangi dunia yang berada di dalam kegelapan dosa.
Saya percaya kebenaran ini sudah sangat familiar untuk kita. Banyak orang tahu bahwa Yesus adalah Terang dunia. Tapi tahukah Anda bahwa predikat yang sama diberikan juga kepada orang percaya? Kepada Anda? Yesus berkata: “Kamu adalah terang dunia.” (Matius 5:14). Tentu saja hal ini tidak dimaksudkan bahwa kita sebagai orang percaya diartikan sebagai Allah. Itu pemikiran yang sangat keliru dan berbahaya. Sebaliknya, dalam kelemahan kita sebagai manusia, namun yang terus dibaharui dengan kuasa Roh Kudus, Yesus ingin kita menjadi perantara kehadiran-Nya di tengah-tengah dunia yang gelap ini.
Jika diibaratkan, Yesus adalah Matahari Kehidupan. Kita hanyalah bulan. Kita tidak memiliki cahaya kita sendiri. Terang kita, seperti terang bulan, selalu bergantung pada Sumber Terang, yaitu Matahari. Seperti bulan menyinari bumi di kegelapan malam. Ia memantulkan cahaya matahari untuk bumi yang gelap. Begitu juga kita sebagai anak-anak Terang. Kita harus memantulkan Terang Kristus bagi dunia ini: rumah, kuliah, kantor, pertemanan, bisnis, masyarakat, dan lain-lain.
Maka mari kita memeriksa diri bersama:
- Dalam hal apa Anda melihat hidup Anda masih berada dalam gelap?
- Bagaimana Anda dapat memelihara agar terang Yesus makin bersinar dalam kehidupan Anda? (yj)
Photo by Ivana Cajina on Unsplash