Yesus Menyembuhkan Seorang Lumpuh
Topik : Yesus Menyembuhkan Seorang Lumpuh
Sumber : Markus 2:1-12
Metode : Gospel Narrative (Observasi, Interpretasi, Aplikasi)
General Overview:
Siapkan buku catatan, lalu berdoalah sebelum membaca kemudian bacalah beberapa kali dengan seksama agar mendapat gambaran umum dari peristiwa di Markus 2:1-12 itu.
OBSERVASI.
Sekilas Tentang Kota Kapernaum
Dalam Injil Lukas disebutkan bahwa Kapernaum (diucapkan k-pûrn-m; Ibrani כפר נחום Kefar Nahum, “Kampung Nahum”) adalah kota nelayan yang besar dan ramai yang menjadi tempat tinggal Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, dan Matius, pemungut cukai. Yesuspun tinggal di Kapernaum setelah pengusiran dari Nazaret (Matius 4:13-16; Lukas 4:16-31) bahkan Yesus menjadikan kota ini sebagai ‘markas besar’ atau basis pelayananNya. Frekuensi kunjungan dan aktifitasNya di kota ini jauh lebih banyak dibandingkan di kota lain.
Namun, ada yang menarik dan sangat kontras. Walaupun di Kapernaum Yesus banyak melakukan aktifitas, tanda mujizat, pengajaran-pengajaran yang hebat sehingga semua orang dibuat takjub tetapi Yesus mengutuk kota ini (Matius 11:20-24) Alasannya cukup jelas. Sekalipun di kota ini banyak terjadi mujizat dan pekerjaan Tuhan yang dahyat, tetapi penduduknya tetap tidak bertobat dan tetap mengeraskan hati mereka. “Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya.” (Matius 11:23) Seratus tahun kemudian, nubuatan itu terlaksana. Kapernaum menjadi puing-puing reruntuhan. Kota itu hancur sampai saat ini, tepat seperti yang dikatakan Yesus.
Gunakan 7 Fact Finding Questions
Tentang peristiwa apakah Markus 2:1-12 ini? Siapa saja yang menjadi tokoh utamanya dan apakah peran masing-masing? Adakah tokoh antagonis di peristiwa ini? Dimana dan kapan peristiwa ini berlangsung? Bagaimana akhir dari peristiwa ini?
INTERPRETASI
Setelah Yesus melihat iman orang lumpuh itu (ay 5) mengapa Yesus tidak berkata, “…bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” (ay 11) tetapi berkata, “Hai, anakKu, dosamu sudah diampuni!” (ay 5) Apakah Yesus salah ucapkan? Bukankah kebutuhan pertama orang lumpuh itu kesembuhan bukan pengampunan dosa? Apakah pengajaran yang ingin disampaikan Yesus dengan membalikkan urutan mujizat itu?
Manakah yang lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni atau Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah? Jelaskan.
Mengapa Kapernaum, kota yang menjadi basis pelayanan Yesus justru malah dikutuk?
APLIKASI
Pelajaran apa yang didapatkan dari peristiwa ini? Adakah konsep teologia kita yang harus dikoreksi? Adakah tekad yang kita mau laksanakan dalam kehidupan sehari-hari?
Akhiri dengan doa dan bertekad menjalankan aplikasi dalam hidup sehari-hari.
(J.Th)