MULIAKAN TUHAN DENGAN SEPIRING MAKANAN
(image dari www.westword.com)
“Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” (Matius 6:11)
“Jika engkau makan atau jika engkau minum, Lakukanlah untuk kemuliaan Allah” (1Kor10:31)
Jika setiap hari kita membuang 1 butir nasi x 3 kali makan sehari dan x 5,612 juta penduduk Singapura (2017) maka 16,836 juta butir nasi terbuang percuma setiap hari. 1 kg beras kurang lebih = 50.000 butir. Jadi, 16,836 juta : 50.000 butir = 336,72 kg beras terbuang setiap hari di Singapura. Ini baru jika satu butir nasi terbuang, bagaimana jika setiap orang membuang lebih dari sebutir nasi? Jika analogi penduduk dunia 6,5 milyard x 3 kali makan sehari : 50.000 maka ada 390 ton beras terbuang setiap hari. Jumlah fantastis itu sesungguhnya cukup untuk memberi makan 3,9 juta orang perhari. Data FAO (Food and Agriculture Organization) PBB, setiap hari terdapat kurang lebih 40.000 orang mati kelaparan di 22 negara yang masih dilanda kelaparan akibat dari bencana dan konflik.
Di seluruh Eropa, 100 juta ton makanan berakhir di tempat pembuangan sampah setiap tahun. FAO juga memperkirakan jumlah makanan yang dibuang di negara berkembang sama dengan negara industri, masing-masing sekitar 630-670 juta ton pertahun. Bagaimana dengan Singapura? Zero Waste SG mengatakan bahwa tahun lalu, kira-kira 676,8 juta ton makanan dibuang. Jumlah itu sama dengan seorang penduduk membuang dua mangkuk makanan sehari. Secara keseluruhan, sepertiga makanan yang diproduksi untuk dikonsumsi manusia setiap tahun – dengan nilai trilliunan dollar- masuk ke tempat sampah.
Ironis bukan! Adilkah dunia ini? Sebagian orang kekenyangan, tetapi sebagian lagi kelaparan. Ada orang yang mati karena kekenyangan, tetapi ada juga orang yang mati karena kelaparan. Sebagian orang membuang-buang makanan, padahal di waktu yang sama sebagian orang sedang antri panjang mengharapkan jatah makanan. Setiap hari banyak orang bingung mau makan apa, mau makan dimana, tetapi setiap hari banyak juga orang bingung dan kuatir apakah masih ada makanan atau tidak. Itulah sebabnya jangan buang makanan. Jika kita makan, ambilah secukupnya, jika kurang, bisa ambil lagi secukupnya. Jangan ambil sebanyak-banyaknya tetapi akhirnya dibuang sebanyak-banyaknya.
Tuhan Yesus mengajarkan umatNya agar makan dan minum untuk kemuliaan Tuhan. Apa artinya? Artinya, makanlah dan minumlah secukupnya. Jangan buang-buang makanan dengan percuma. Memuliakan Tuhan tidak hanya lewat doa, membaca Alkitab, hidup kudus, pelayanan di gereja dll, tetapi juga melalui perkara-perkara sederhana dan sepele yaitu makan dan minum. Jika kita ambil makan secukupnya dan dihabiskan maka itu sama dengan memuliakan Tuhan. Jika kita tidak membuang-buang makanan itu artinya kita sudah memuliakan Tuhan. Banyak orang berkata, “Saya tidak sanggup habiskan makanan itu.” Terhadap orang demikian, kita harusnya menjawab, “Makanya, jangan ambil banyak-banyak. Kalo kurang khan masih bisa nambah ketimbang udah ambil lalu dibuang.” “Satu butir nasi menangis, jika ditinggal sendiri di piring,” begitu ucapan bijak para orang tua jaman dulu ketika mengajarkan anak-anaknya untuk selalu menghabiskan makanan.
Berapa banyak makanan terbuang oleh kita setiap hari? Berapa banyak makanan terbuang melalui rumah kita? Berapa kilogram makanan terbuang melalui GPBB? Berapa juta ton makanan terbuang melalui gereja-gereja di Singapura? Masih terus buang makanan? (J.Th)