Warisan Ibadah Sebuah Keluarga
by GPBB ·
Yosua 24:17
Dalam kitab Yosua, kita membaca kisah tentang warisan ibadah keluarga. Yosua, pemimpin bangsa Israel, mengumpulkan keluarganya dan para tua-tua bangsa Israel untuk memperbaharui perjanjian mereka dengan Allah. Yosua mengingatkan mereka tentang semua yang telah Tuhan lakukan bagi mereka, mulai dari membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir hingga membawa mereka ke Tanah Perjanjian.
Kemudian, Yosua membuat pernyataan yang berani: "Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan!ā (Yosua 24:15b). Pernyataan ini bukan hanya komitmen pribadi, tetapi sebuah warisan keluarga. Yosua menyatakan bahwa seluruh keluarganya akan menyembah dan melayani Tuhan, memberikan teladan bagi generasi mendatang. Kisah ini mengajarkan kita beberapa pelajaran penting. Pertama, ini mengingatkan kita bahwa ibadah bukan hanya masalah pribadi, tetapi urusan keluarga. Keluarga kita hendaknya menjadi tempat di mana kita saling mendukung dan mendorong dalam iman kita.
Kedua, ini menunjukkan kepada kita pentingnya warisan. Pernyataan Yosua bukan hanya tentang kehidupannya sendiri, tetapi tentang kehidupan anak-anak dan cucu-cucunya. Dia ingin meninggalkan warisan iman yang akan berdampak pada keluarganya untuk generasi yang akan datang.
Ketiga, kisah ini mengingatkan kita bahwa ibadah kita bukan hanya tentang apa yang kita katakan, tetapi tentang apa yang kita lakukan. Keluarga Yosua tidak hanya mengakui iman mereka, tetapi menghidupinya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Saat kita merenungkan kisah ini, marilah kita bertanya kepada diri kita sendiri beberapa pertanyaan penting. Apakah kita membangun warisan iman dalam keluarga kita sendiri? Apakah kita mengajar anak-anak dan cucu-cucu kita untuk menyembah dan melayani Allah? Apakah kita menghidupi iman kita dalam kehidupan sehari-hari, atau hanya mengakuinya dengan bibir kita?
Marilah kita juga ingat bahwa keluarga kita tidaklah sempurna, dan kita akan menghadapi tantangan dan pergumulan. Tetapi dengan bantuan Allah, kita dapat membangun warisan ibadah yang akan berdampak pada keluarga kita untuk generasi yang akan datang.
Pertanyaan Refleksi:
-Apa artinya bagi Anda membangun warisan iman dalam keluarga Anda?
-Bagaimana Anda bisa mendorong anggota keluarga Anda untuk menyembah dan melayani Tuhan?
-Apa saja cara Anda dapat menghidupi iman Anda dalam kehidupan sehari-hari Anda?
-Bagaimana Anda bisa mewariskan iman Anda kepada generasi berikutnya?
Doa:
Ya Tuhan, Terima kasih atas teladan Yosua dan keluarganya. Tolonglah aku untuk membangun warisan iman dalam keluargaku sendiri, agar kami dapat menyembah dan melayani-Mu bersama. Berilah aku hikmat dan rahmat untuk meneruskan imanku kepada generasi berikutnya, agar mereka mengenal dan mengasihi-Mu. Dalam nama Yesus, Amin. (yj)
Image courtesy by Pexels