INTI PENGAJARAN YESUS
by GPBB ·
Jika ingin mengetahui intisari pengajaran Tuhan Yesus, pelajari dan dalami Khotbah di Bukit di Injil Matius 5-7. Di pasal-pasal tersebut kita akan dibuat kagum dengan isi, gaya dan teknik pengajaran Yesus. Kotbah di Bukit terdiri dari Tiga Inti Pengajaran Yesus:
- Hakekat Beragama.
Dimulai dengan pasal 5. Pasal ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: pertama, 9 Ucapan Bahagia, kedua, Garam dan Terang Dunia dan ketiga,Yesus dan Hukum Taurat. Tiga bagian ini berbicara tentang hakekat keagamaan manusia. Seorang manusia beragama ia harus memiliki ukuran bahagia sesuai 9 unsur bahagia. Jika ia sudah memiliki 9 ucapan bahagia maka ia akan menjadi garam dan terang dunia. Jika ia sudah dapat menjadi garam dan terang dunia maka ia sudah menggenapi hukum Taurat, yaitu KASIH. Inilah hakekat manusia beragama: Kasih.
Pada point ini kita wajib bertanya pada diri sendiri, apakah saya sudah menjadikan 9 ucapan bahagia sebagai standard kebahagiaan saya? Jika kita tidak memiliki kasih, kita tidak akan menjadi garam dan terang. Jika kita tidak menjadi garam dan terang itu berarti kita belum mengejar 9 ucapan bahagia. Mungkin standard bahagia kita berbeda dengan 9 ucapan bahagia itu.
- Praktek Beragama.
Pada pasal 5:20 Yesus berkata: “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat …” Bagaimana agar hidup keagamaan (praktek beragama) kita menjadi lebih benar? Jawabannya adalah pertama, jangan pamer praktek beragamamu cuma sekedar pencitraan (Mat 6). Kedua, jangan sombong jika sudah berdonasi (Mat 6:1-4); Ketiga, jangan pamer paling rohani lalu merendahkan orang lain (Mat 6:5-15); Keempat, jangan tunjukkan paling memikul salib/berpuasa (Mat 6:16-18); Kelima, jangan memakai agama untuk cari kekayaan atau jadikan agama ladang bisnis (Mat 6:19-24). Luruskan dan murnikan motivasi kita memraktekkan iman Kristen kita. Coba kita bertanya: Apakah praktek beragama kita sudah seperti yang diamanatkan pasal 6. Jika belum, bisa jadi kita terjebak dalam lima praktek beragama yang salah itu.
- Mempertahankan Keagamaan Sejati.
Bagian ketiga dari Kotbah di Bukit adalah bagaimana kita mempertahankan keagamaan sejati yang sudah didapatkan dalam Yesus Kristus, yaitu, jangan menghakimi, jangan kembali lagi kepada dosa-dosa masa lalu, bekerja keras dan berjuang mempertahankan kesucian dan harus dapat membedakan mana jalan benar dan mana bidat. Dan akhirnya bangunlah dasar iman yang kuat (7:24-27). Pada point ini lakukan perenungan apakah saya sudah mempelajari intisari ajaran Yesus? Jangan sampai terjadi praktik keagamaan kita selama ini justru tidak berada pada rel Intisari Pengajaran Yesus. (J.Th)
Image courtesy of danielnugroho.com