Boleh gak sih kita sebagai umat kristiani di tattoo? Kalo gak boleh kenapa?
by ADMIN · Published · Updated
Q) Boleh gak sih kita sebagai umat kristiani di tattoo? Kalo gak boleh kenapa?
A)
1. Apa tujuan tubuh kita ditato? Seni, trend, menjadi pusat perhatian, keberanian atau apa?
Dalam prinsip ETIKA DASAR disebutkan:
1.a) Keinginan dan kebebasan harus sejalan dengan pertanggungjawaban. Kebebasan eksistensial harus dapat dipertanggung-jawabkan: Apa kegunaannya? Apa manfaatnya? Apa dampaknya? Apakah yang kita lakukan sudah baik atau belum? Tidak boleh satu tindakan hanya berdasarkan kesenangan semata-mata apalagi cuma mengikuti trend. Demikian pula ketika kita ingin tato tubuh kita.
b) Kebebasan eksistensial berarti bahwa bagaimanapun kita harus mengambil sikap, dan kitalah yang bertanggung jawab atas sikap dan tindakan kita dan bukan masyarakat. Semakin dewasa seseorang semakin mampu mengendalikan dan mempertanggung-jawabkan kebebasan eksistensialnya. Dan kebebasannya itu tidak akan dipakai jika tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara pribadi atau pun kelompok. Kemampuan mengendalikan kebebasan eksistensial manusia, semakin menandakan kuatnya kepri-badiannya untuk bersedia bertanggung jawab. Sebaliknya, semakin orang menolak untuk bertanggung jawab, semakin sempit dan lemah pula kepribadiannya. Dia hanya menyerahkan kebebasannya kepada lingkungan sosial bersama dengan trend jaman. (https://perpustakaan.akperfatmawati.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=3201)
2. Sejarah Tato. Kata "tato" berasal dari bahasa Tahiti, "tatu" berarti “menandakan sesuatu” atau “menandakan kepemilikan.” Tato sebagai seni rajah tubuh sudah dikenal ribuan tahun silam. Awal kemunculan tato, sejak 12.000 tahun SM, tato dilambangkan sebagai ritual pada suku-suku kuno seperti Maori, Inca, Ainu, Polynesians. Di Mesir terdapat bukti sejarah kebudayaan tato pada pyramid, merupakan kebudayaan tato tertua. Menurut sejarah, bangsa Mesir lah yang menjadi asal usul terbentuknya tattoo experience di dunia. Dahulu bangsa Mesir menjadi sebuah bangsa yang terkenal kuat, expansi mereka terhadap bangsa-bangsa lain sehingga akhirnya kebudayaan tato juga menyebar luas ke berbagai belahan dunia, antara lain seperti ke daerah Yunani, Persia, dan Arab. (https://imanyonggi.wordpress.com/2017/11/12/%E2%80%8Bapakah-kata-alkitab-tentang-tato-apakah-orang-kristen-diperbolehkan-bertato/)
3. Tato dari sudut iman Kristen.
3.a) Tato Berasal dari Pemujaan Berhala (lihat poin 2) Di Mesir semua pemuja berhala menato bagian tubuh tertentu sesuai gambar design dewa yang disembahnya. Dari tato dapat diketahui dia memuja dewa apa. Kita tahu bahwa Mesir adalah tempat pemujaan aneka berhala. Berbagai kuil dibangun sebagai tempat pemujaan para dewa. Konon, orang Mesir kuno memiliki lebih dari 2000 dewa. Dewa-dewa tersebut terinspirasi oleh kekuatan alam. (https://www.bladjar.com/dewa-dewi-mesir-kuno/)
Israel berada di Mesir lebih dari 400 tahun (Kel 12:40) sehingga sudah sangat akrab dengan semua model pemujaan berhala di Mesir. Itu sebabnya ketika mereka keluar dari Mesir, Allah memerintahkan Israel untuk tidak boleh menato tubuhnya sebab mereka adalah milik Allah, umat kepunyaan Allah (Kel 19:5-6). Janganlah menato tubuh mereka yang berarti menandakan bahwa mereka adalah milik dewa yang ada di tato itu. Imamat 19:28 mencatat: “Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah TUHAN.” Ayat ini berlatar belakang praktek pemujaan berhala di Mesir. Zaman dahulu, orang-orang melakukan penyembahan berhala dengan menyakiti dirinya sendiri. Mereka menyayat kulit mereka sehingga terluka. Hal tersebut adalah cara mereka dalam memanggil arwah (1 Raja2 18:28). Dengan begitu, merekapun dapat melaksanakan ritual mereka. Tubuh manusia sebagai Bait Allah tentunya tidak layak untuk diperlakukan sedemikian rupa.
3.b) Tato simbol perbudakan dan kejahatan. - Bangsa Romawi: Mereka memakai tato sebagai tanda bahwa seseorang itu berasal dari golongan budak, dan Tatoo juga dirajahi ke setiap tubuh para tahanannya. (http://repository.unair.ac.id/17130/9/17130-BAB%20II.pdf) - Sedangkan di jepang (yakuza) dan Hongkong (triad) tato sangat melekat pada dunia mafia dan kriminal. Tato di dua negara tersebut sempat dianggap merupakan lambang kekuasaan dan kekuatan. Akan tetapi stigma negatif atas simbol simbol tersebut seiring juga dengan berjalannya waktu telah terhapus.
3.c) Orang Kristen tidak boleh memakai tato. Mengapa? Karena tubuh ini adalah bait Allah (1 Kor 3:16) diciptakan Allah serupa segambar dengan Allah, buatan tangan Allah sendiri (Kej 1:26-27; Maz 8:5). Tubuh kita indah pada dasarnya sesuai dengan penciptaan TUHAN. Jadi tidak perlu lagi ditambah-tambahi sebab sudah sempurna diciptakan Tuhan. Dan kalau orang Kristen memperbolehkan tato berarti sedang tidak sepaham bahwa manusia diciptakan serupa segambar dengan Allah. Maka dari itu tato adalah dilarang di agama Kristen.
3.d) Tanda orang Kristen milik Allah bukan tanda-tanda phisik tetapi pembaruan dan perubahan akal budi, karakter dan kehidupan. Roma 12:2, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
3.e) Sekarang kita berpikir bahwa tato khan seni (art) bukan berhala, kriminalitas atau maskulinitas. Kita harus ingat bahwa banyak cara menyalurkan seni (art) tidak melulu hanya dengan satu cara. Seni tidak boleh merusak identitas kita sebagai anak TUHAN. Seni juga tidak boleh merusak tubuh kita sebagai bait Allah. I Kor 3:17, “Jika ada orang yang membinasakan (merusak) bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia, sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.” Janganlah kita memakai sesuatu yang salah untuk tujuan yang benar. (J. Theo)
