Pertanyaan Seputar keselamatan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
by ADMIN · Published · Updated
Pertanyaan:
- Bagaimana konsep keselamatan dijalankan di dalam perjanjian lama? Apakah syarat orang beroleh keselamatan dalam perjanjian lama?
Jawaban:
Soteriologi (doktrin tentang keselamatan) merupakan pokok bahasan yang paling luas dalam Alkitab. Hal ini karena mencakup seluruh waktu baik kekekalan di masa lalu maupun masa yang akan datang.
Keselamatan dari penghukuman dosa adalah tema sentral dalam PL dan PB. Keselamatan ini bermula dari inisiatif Allah untuk menyelamatkan manusia. Allah menjanjikan datangnya sang Juruselamat itu melalui Kejadian 3:15. Dari sinilah keselamatan itu dimulai.
Pada Perjanjian Lama (PL) beberapa istilah yang dipakai dalam kaitannya dengan keselamatan:
- Go’el yang berarti Penebus. Keselamatan hanya didapat dengan berharap (beriman)
kepada Allah sebagai Juru Selamat (penebus) seperti dalam I Sam. 2:1; 2 Sam 22:3 dan menjadi satu-satunya sumber penyelamat (Yun 2:9; Yer.17:14).
- Salem yang berarti persembahan kurban syukur bagi suatu kebebasan dalam
Perjuangan melepaskan dosa (Keluaran 12:11-13), korban bakaran kepada Allah dengan pujian dan ucapan seperti yang terdapat dalam Im.3; 7:12 dan Amos 5:20.
- Yasha yang secara harafiah berarti “kemerdekaan dari larangan-larangan dan
ikatan-ikatan; melepaskan dari kehancuran moral dan memberi kemenangan.” Kata ini digunakan 353 kali (Kel. 14:30; Ul. 33:29; I Sam 17:47).
- Syaloom yang berarti “damai sejahtera dan tidak ada musuh”, “berkat” dan “sehat”.
Kata syaloom ini di gunakan lebih dari 250 kali, misalnya dalam I Raj. 4:25; 2 Sam. 15:27.
Dari penggunaan 4 kata tsb maka dapatlah diambil kesimpulan bahwa keselamatan dalam PL memenuhi syarat sbb:
- Dimulai dengan beriman kepada Allah sang Go’el (Lihat: Ibrani 11:6) dan kemudian,
- Mempersembahkan Salem, Sarana pendamaian antara manusia dan Allah yang pada umumnya melalui persembahan korban berupa seekor domba untuk kepentingan penebusan dosa. Bermula dari Kejadian 3:21; 3:15. Korban seekor domba yang dipersembahkan itu haruslah tidak bercacat dan bercela. Dalam PB ini digenapi dalam Yesus Kristus yang adalah satu-satunya yang memenuhi kriteria ini (Yesaya 53:10; Yoh.1:29; Ibr.9:11-14; 10:5-7).
- melakukan Yasha, dan Syaloom. Keselamatan adalah pembebasan dari bahaya atau penyakit, baik fisik ataupun moral spiritual. Hukum Taurat adalah panduan kepada keselamatan dalam PL (lihat: Mazmur 119:44, 34; 94:12; Galatia 3:21)
Pertanyaan:
- Di dalam perjanjian baru, Yesus mengajarkan bahwa keselamatan hanya ada melalui penebusan Yesus Kristus di kayu salib, sehingga orang-orang percaya mendapatkan penebusan dosa. Dan, penebusan dosa ini lah yang memungkinkan orang-orang percaya untuk menerima hidup yang kekal. Apakah ini adalah satu-satunya jalan? Apakah apabila orang-orang di zaman sekarang menjalankan hidup seperti yang diajarkan dalam perjanjian lama dapat beroleh keselamatan?
Jawaban:
Konsep keselamatan dalam PL menyatakan bahwa pribadi penyelamat atau subyek yang bertindak dalam keselamatan adalah Yahweh sendiri (konsep Go’el) melalui berbagai aturan persembahan kurban binatang (Ulangan 15:19; Imamat 7:37; 5:19; 14:13; 5:15;)
Semua ini adalah gambaran dari penggenapan Yesus Kristus di PB. Yesus Kristus kurban penebus dosa satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus (Ibrani 10:10) (lihat: Yesaya 53:10; Yoh 1:29, 36;
Fakta bahwa Allah sendiri yang telah menyediakan korban yang menebus atau membayar dosa kita adalah bagian dari kabar baik yang mulia dari Injil yang begitu jelas dinyatakan dalam 1 Petrus 1:18-21. Dan keselamatan itu tidak ada dalam siapapun kecuali dalam Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 4:12; Yoh 3:16,18)
Kita yang hidup pada jaman PB maka keselamatan kita tidak menurut panduan PL tetapi PB yaitu percaya kepada penggenapan PL yaitu Yesus Kristus. Hukum Taurat telah digenapi oleh Yesus Kristus (Matius 5:17-36)
Pertanyaan:
- Bagaimana dengan konsep keselamatan diantara perjanjian lama dan perjanjian baru (di masa ketika yesus lahir, tapi sebelum mati di kayu salib)? Bagaimana nasib orang-orang yang meninggal pada saat itu?
Jawaban:
Keselamatan sebelum Yesus mati di kayu salib adalah mengikuti panduan PL. Yusuf-Maria; Zakharia-Elizabet; Simeon-Hana (Lukas 1-2) adalah sisa-sisa orang-orang PL yang memasuki jaman PB. Mereka adalah orang-orang yang tetap dalam pengharapan menantikan Mesias dan memiliki anugerah istimewa menyaksikan Mesias penggenapan nubuat PL (lihat: Lukas 1:68,70-79; 2:29-32; Lukas 2:38)
Mereka yang meninggal saat itu diselamatkan oleh iman pengharapannya karena mereka telah mengikuti Go’el, Salem, Yasha, Syaloom (Ibrani 11:1-40)
Perhatikan khusus Ibrani 11:13, “Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.”
Question:
How was the concept of salvation implemented in the Old Testament? What were the requirements for someone to obtain salvation in the Old Testament?
Answer:
Soteriology (the doctrine of salvation) is one of the broadest topics in the Bible, as it spans all of time, including past eternity and the future. Salvation from the punishment of sin is a central theme in both the Old and New Testaments. This salvation begins with God's initiative to save humankind, first promised through the coming Savior in Genesis 3:15. Here is where salvation originates.
In the Old Testament (OT), several terms are used in relation to salvation:
1.1. Go'el: meaning "Redeemer." Salvation is attained only by hoping (believing) in God as Savior (Redeemer), as seen in 1 Sam. 2:1, 2 Sam. 22:3, where God is the sole source of salvation (Jon. 2:9; Jer. 17:14).
1.2. Salem: meaning a sacrificial offering of gratitude for deliverance from sin (Exodus 12:11-13), offerings to God as praise, found in Lev. 3; 7:12; Amos 5:20.
1.3. Yasha: literally means “freedom from restrictions and bonds; release from moral destruction and granting of victory.” This term is used 353 times (Exodus 14:30; Deuteronomy 33:29; 1 Sam. 17:47).
1.4. Shalom: means “peace and absence of enemies,” “blessing,” and “health.” It is used over 250 times, as in 1 Kings 4:25; 2 Sam. 15:27.
From the usage of these four terms, it can be concluded that salvation in the OT has the following requirements:
- It begins with faith in God the Go'el (see: Hebrews 11:6), and then
- Offering Salem, a means of reconciliation between humans and God, usually involving a sacrificial lamb for the atonement of sins. This started from Genesis 3:21; 3:15. The sacrificial lamb had to be without blemish, foreshadowing Jesus Christ in the NT, who alone fulfills this requirement (Isaiah 53:10; John 1:29; Hebrews 9:11-14; 10:5-7).
- Practicing Yasha and Shalom. Salvation involves deliverance from danger or sickness, both physical and moral-spiritual. The Torah served as the guide to salvation in the OT (see: Psalm 119:44, 34; 94:12; Galatians 3:21).
Question:
2. In the New Testament, Jesus taught that salvation is only possible through the redemption by Jesus Christ on the cross, allowing believers to receive forgiveness of sins. Does this mean it is the only way? Would living according to the Old Testament teachings still grant salvation today?
Answer:
The concept of salvation in the OT shows that the Savior figure, or the active agent of salvation, is Yahweh himself (the concept of Go'el) through various rules for animal sacrifices (Deuteronomy 15:19; Leviticus 7:37; 5:19; 14:13; 5:15). All of this foreshadowed the fulfillment in Jesus Christ in the NT. Jesus Christ is the atoning sacrifice for sins, once and for all, through the offering of His body (Hebrews 10:10) (see: Isaiah 53:10; John 1:29, 36).
The fact that God Himself provided the sacrifice to redeem or pay for our sins is part of the glorious good news of the Gospel, clearly expressed in 1 Peter 1:18-21. Salvation is found in no one else but Jesus Christ (Acts 4:12; John 3:16,18). Those who live in the NT era attain salvation not by following the OT guidance but by believing in its fulfillment through Jesus Christ. The Law was fulfilled by Jesus Christ (Matthew 5:17-36).
Question:
3. What about the concept of salvation during the period between the Old and New Testaments (during Jesus’ life but before His death on the cross)? What happened to those who died then?
Answer:
Salvation before Jesus’ death on the cross followed the guidance of the OT. Figures such as Joseph-Mary, Zechariah-Elizabeth, and Simeon-Hannah (Luke 1-2) were remnants of OT believers entering the NT era. These individuals continued to hope and await the Messiah and were given the special grace of witnessing the prophesied Messiah (see: Luke 1:68,70-79; 2:29-32; Luke 2:38).
Those who died during that time were saved through their faith and hope, as they had adhered to Go'el, Salem, Yasha, and Shalom (Hebrews 11:1-40). Notably, Hebrews 11:13 states, “In faith, all these people died without receiving the promises, but only saw them and welcomed them from a distance, admitting that they were foreigners and strangers on earth.”