Anarki Kerusakan
Kasih TUHAN yang tidak tanggung-tanggung sudah nampak dengan jelas lewat tindakanNya melalui Kreasi Ciptaan. Pemberian kehendak bebas pada manusia adalah aspek lain dari kasih Tuhan tsb. Namun kehendak bebas dianugerahkan karena Tuhan rindu agar manusia dapat meresponi kasihNYA berdasarkan kebebasan tsb. Dengan kata lain, kehendak bebas itu juga merupakan parameter penguji apakah manusia mengasihi Penciptanya. Mengasihi Pencipta yang paling sederhana adalah mengikuti ketetapan atau batasan yang diberikanNya. Kejadian 2:16-17 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
K |
A |
S |
I |
H |
Kreasi Ciptaan |
Anarki Kerusakan |
Sumpah Kekal |
Israel Dipilih |
Hidup di Dunia |
T |
U |
H |
A |
N |
Tegar Tengkuk |
Untuk Kita |
Hidup Baru |
Aliran Transformasi |
Nantikan Ciptaan Baru |
Dalam kebebasannya, manusia malah mengikuti bujukan iblis yang direpresentasikan oleh ular. Kejadian 3:1, 5 “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?…… “Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
Pelanggaran manusia atas batasan dari sang Pencipta merupakan sebuah proses.
Pemutar balikan perkataan Tuhan à Menanam keraguan à Konsekuensi dibuat lebih lunak bahkan dihilangkan à Penambahan benefit (iming-iming) à Tindakan Pelanggaran.
Kasih Tuhan sangat jelas nampak lewat responNYA setelah terjadi pelanggaran.
- Kejadian 3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”. Apakah Tuhan tidak tahu dimana posisi manusia? Pertanyaan berupa panggilan ini adalah bentuk kasih Pencipta ibarat figur Bapa yang tidak langsung menghakimi meski sudah tahu anakNya salah.
- Kejadian 3:11 Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?”. Mengapa Tuhan masih bertanya padahal sudah tahu fakta pelanggaran? Karena Tuhan Pencipta mau adanya pengakuan yang jujur.
Akibat pelanggaran inilah, kerusakan terjadi merata ke semua lini ciptaan Tuhan. Pertama dan terutama, manusia TIDAK BISA menerima dirinya. Manusia berkata “aku telanjang”. Manusia malu atas eksistensi dirinya, mengalami ketakutan, dan diselimuti oleh rasa bersalah. Tetapi tiga konsekuensi tsb tidak menjadikan mereka jujur, itulah mengapa pelanggaran tsb kita katakan membawa Anarki Kerusakan menyeluruh.
(Pdt Budianto Lim)