BERSYUKUR
by GPBB ·
BERSYUKUR
“Bersorak-sorailah, hai orang-orang benar, dalam Tuhan! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang-orang jujur. Bersyukurlah kepada TUHAN dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali.” (Mazmur 33:1-2)
Perhatikan baik-baik: Kata bersorak-sorai dipasangkan dengan orang-orang benar, kata memuji-muji dengan orang-orang jujur lalu kata bersyukurlah bersama dengan kecapi dan akhirnya kata bermazmur diletakkan di depan gambus sepuluh tali. Marilah kita perhatikan satu persatu.
- Bersorak-sorai - orang-orang benar.
Bersorak-sorai dari kata rejoice (KJV) yang berarti riang gembira atau sukacita yang meluap. Orang-orang benar dari kata righteous, yang artinya orang yang budiman, orang yang memiliki akal budi. Jadi bersorak sorailah, hai orang-orang benar berarti bersorak-sorailah dengan akal budi. Maksudnya begini, seringkali sukacita itu berhubungan erat dengan emosi. Emosi berhubungan erat atau amat dipengaruhi oleh faktor situasi-kondisi di luar kita. Jika si-kon-nya bagus dan menggembirakan maka pasti hati kita juga bergembira. Contohnya, gaji naik, misalnya, oh, pasti kita bersukacita. Tetapi, bersukacita dengan akal budi artinya sukacita kita berhubungan erat dengan pikiran. Konsep iman kita mengajarkan bahwa walau si-kon seperti apapun, kita tetap bisa bersukacita dan bersorak sorai. Inilah sukacita orang Kristen, sukacita dari akal budi, pikiran, iman dan bukan dari situasi kondisi di luar. Sebagai orang Kristen yang budiman maka selayaknyalah sukacita kita terus ada dan tidak terpengaruh oleh situasi-kondisi di sekitar kita. Jika ini dicamkan maka jauhlah hidup kita dari putus asa apalagi bunuh diri. Mari kita periksa diri, apakah sukacita kita masih ada di tengah pandemic Covid-19 ini?
- Memuji-muji - Orang-orang jujur
Memuji-muji dari kata praise (KJV) yang berarti menyatakan kebaikan. Apa maksudnya disandingkan dengan orang-orang jujur? Pujilah dengan kejujuran, bukan basa basi apalagi cuma hiasan bibir saja. Jika toh ada kejelekan dari seseorang, orang jujur akan ungkapkan sebagai bagian dari pembangunan konstruktif bukan kritik destruktif.
- Bersyukurlah - Kecapi (harpa)
Bersyukur dari kata Praise The Lord . Sama dengan nomor 2 tetapi sekarang lebih menunjuk kepada alat. Bahwa bersyukur itu bisa dengan alat musik, bisa juga dengan nyanyian, tidak melulu harus dengan ucapan.
- Bermazmurlah - gambus sepuluh tali.
Bermazmur dari kata psaltery yang bisa diartikan dengan mendaras. Membaca Mazmur bisa dengan cara mendaraskan seperti kebiasaan dalam ibadah bangsa Yahudi.
Bagaimana dengan sukacita kita? Mari tunjukkanlah kepada dunia bahwa kita memiliki sukacita yang amat berbeda. Marilah kita tunjukkan pada sesama bahwa kita adalah orang-orang yang budiman walau di tengah situasi apapun. (J.Th)