Bulan Puasa
Minggu lalu teman-teman kita yang Muslim memulai bulan puasa mereka. Tidak seperti di Indonesia, suasana bulan Ramadan di Singapura tidak terlalu terasa, berhubung kaum Muslim disini adalah minoritas. Hal ini bahkan dapat membuat kita tidak menyadari bahwa sekarang sebenarnya sedang bulan puasa.
Di beberapa tempat di Indonesia, seperti biasa, bulan Ramadan mengundang kontroversi, dimana ada beberapa pihak yang meminta supaya rumah makan ditutup di siang hari selama bulan ini. Di Singapura, isu ini tidak muncul. Namun itu bukan berarti kita tidak perlu menyesuaikan diri di bulan ini. Menghormati dan berbela rasa dengan pemeluk agama lain tidak mesti dimulai dari permintaan pemeluk agama lain tersebut, namun selayaknya dimulai dari inisiatif kita sendiri. Sebagai contoh, di bulan Ramadan ini, marilah kita lebih sensitif terhadap rekan-rekan kita yang Muslim dan tidak mengumbar-umbar makan atau minum di depan mereka ketika mereka sedang berpuasa. Dengan kata lain, kita merelakan sedikit kenyamanan kita demi teman-teman kita yang sedang berpuasa.
Hal ini meneladani bagaimana Rasul Paulus menasehati jemaat di Roma yang waktu itu terbagi menjadi dua, yaitu ada yang yakin bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, namun ada sebagian lain yang yakin bahwa ia hanya boleh makan sayur-sayuran saja. Kepada yang meyakini bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, Paulus meminta mereka untuk tidak menghina orang yang yakin bahwa ia hanya boleh makan sayur-sayuran saja (Rm 14:1-3). Paulus menulis, “Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri… karena Kristus juga tidak mencari kesenanganNya sendiri.” (Rm 15:1,3)
Apakah kita memiliki hak untuk makan dan minum kapanpun dan dimanapun? Ya, kita memiliki hak penuh untuk melakukan hal tersebut. Namun hak bukanlah sesuatu yang mesti dipenuhi di setiap saat dan kondisi. Hidup bukanlah sekedar untuk memenuhi hak kita semata, namun untuk memperhatikan kepentingan orang lain di sekitar kita. Kiranya kita dapat lebih sensitif dan menjadi berkat bagi teman-teman kita yang Muslim di bulan Ramadan ini. Tuhan memberkati! (SH)