CERDAS
by GPBB ·
“Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita… Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia.” (Kej 1:26-27)
Kita hidup di zaman yang penuh dengan kemajuan teknologi. Salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat saat ini adalah kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence), yang dirancang untuk dapat meniru tindakan dan pola pikir manusia dan diharapkan dapat memberikan kemudahan dan manfaat bagi kehidupan manusia di berbagai bidang, seperti kesehatan, pendidikan, ekonomi, dsb.
Salah satu perkembangan teknologi kecerdasan buatan yang sedang hot akhir-akhir ini dan mengundang perhatian orang banyak adalah ChatGPT, sebuah sistem percakapan berbasis kecerdasan buatan yang dapat berkomunikasi dengan pengguna dalam berbagai bahasa dan topik. ChatGPT dapat memberikan informasi, hiburan, dan bantuan kepada pengguna dengan cara yang informatif dan logis. ChatGPT juga dapat menghasilkan konten kreatif seperti puisi, cerita, dsb sesuai dengan permintaan pengguna. Misalnya seperti membuat tulisan ini atau bahkan membuat khotbah. Apakah tulisan ini ditulis sendiri atau menggunakan bantuan ChatGPT?
Relasi antara teknologi kecerdasan buatan dengan manusia sebenarnya mengingatkan kita pada relasi antara manusia dengan Allah, penciptanya. Sama seperti bagaimana manusia diciptakan seturut dengan gambar dan rupa Allah, seluruh kecerdasan buatan yang ada saat ini sesungguhnya masih merefleksikan penciptanya, yaitu manusia itu sendiri. Karena itu ia juga akan merefleksikan bias-bias yang dimiliki oleh penciptanya berhubung kemampuan sebuah produk teknologi kecerdasan buatan akan sangat tergantung oleh data yang diasup oleh penciptanya ke dalam model kecerdasan buatan tersebut.
Tahun-tahun ke depan akan menjadi masa yang exciting dalam perkembangan aplikasi teknologi kecerdasan buatan, yang akan semakin kita lihat implementasinya di berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk di gereja, dengan harapan tentunya bahwa teknologi ini dapat membantu tugas pengerja dan pelayan yang dapat diserahkan kepada kecerdasan buatan supaya pengerja dan pelayan dapat berfokus pada hal-hal yang membutuhkan human touch dan tidak dapat digantikan oleh mesin. Mari kita berdoa agar Tuhan memberi kita hikmat dan keberanian untuk menyikapi teknologi kecerdasan buatan dengan arif dan bertanggung jawab, agar teknologi dapat menjadi sarana untuk semakin mengembangkan potensi dan bakat yang Tuhan berikan kepada kita dan kita pun semakin serupa dengan gambar dan rupaNya. (SH)
Image edited by IY