KEMBALI PADA IMAN YANG JUJUR DAN TULUS
Sapaan Gembala GPBB menyambut Masa Raya Paskah 2020
Masa Raya Paskah, yang diawali dengan Rabu Abu (26 Februari 2020), Minggu-minggu Prapaskah (01 Maret-05 April 2020), Kamis Putih Mezbah Doa (09 April 2020), Jumat Agung (10 April 2020), Sabtu Sunyi (11 April 2020) dan berpuncak di Minggu Paskah (12 April 2020), sesungguhnya mengundang kita untuk kembali ke dasar iman yang jujur dan tulus, kembali ke sumber kehidupan batin, kembali ke pusat hidup kita yang sejati, kembali berpusatkan Allah. Seluruh rangkaian peringatan Paskah 2020 mengundang kita untuk mematikan dosa dan kemasa-bodohan kita terhadap Allah dan sesama kita. Kebodohan spiritual yang sering berwujud dalam kesombongan jasmani.
Masa Raya Paskah 2020 dilaksanakan ditengah situasi wabah virus Covid-19, bahkan kita tidak bisa merayakan Minggu Prapaskah pertama di gereja, 01 Maret 2020. Kita hanya merayakan melalui video recording yang dipimpin oleh Pr. Yudi Jatmiko. Covid-19 telah membuat seluruh dunia penuh ketakutan. Sesama manusia mengurangi kontak dan komunikasi langsung, tidak ada bersalaman, tidak ada kehangatan komunikasi, semua saling menjauh karena takut dan curiga satu sama lain. Masa Raya Paskah yang diawali dengan Rabu Abu dan dikelilingi oleh Covid-19 telah menyadarkan kita semua bahwa manusia terbatas. Manusia hanya debu dan akan kembali menjadi debu (Kej. 3:19) Apa yang mau disombongkan? Apa yang mau diandalkan? Yeremia 17:5, “Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri dan yang hatinya menjauh daripada TUHAN.” Masa raya Paskah merupakan pintu masuk kepada pertobatan sejati. Sekaranglah saatnya untuk percaya kepada Yesus Kristus, maka kita akan selamat, kita dan seisi rumah kita. (Kisah 16:31). “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil” (Markus 1:15).
Sejenak marilah kita jujur kepada hati kita masing-masing. Dalam hidup ini, kita telah terlampau ditenggelamkan oleh urusan-urusan keseharian keduniawian. Kita dihancurkan oleh bertubi-tubi ketakutan dan kekuatiran akan apa yang akan kita pakai dan apa yang akan kita makan. Setiap hari kita terus memikirkan bagaimana menaikkan gengsi diri; tabungan di bank, asuransi anak, sekolah anak, kinerja di kantor yang menguras tenaga dan pikiran, dan mungkin termasuk kecemasan tentang datangnya PHK. Disadari atau tidak, hal-hal tersebut membuat kita menjadi lebih mudah tersinggung, amarah meluap, rusaknya relasi dengan diri sendiri, dengan sesama dan apalagi dengan TUHAN.
Mari kita refleksi diri sebagai persiapan memasuki Masa Raya Paskah 2020: Pada kondisi hidup kita saat ini, masih adakah waktu untuk Tuhan? Adakah waktu untuk memikirkan firman Tuhan, untuk merenungkan dan mengaplikasikannya dalam keseharian kita? Sungguhkah kita menantikan Jumat Agung dan Paskah dengan semangat dan gairah untuk memperbaiki kondisi hidup kita yang sedang rusak saat ini? Apakah kita rindu TUHAN mengubah hidup kita dan menguatkan hidup kita? Mari kita bertekad untuk belokkan kembali tujuan hidup kita berporos kepada Sang Ilahi, TUHAN.
Minggu Prapaskah kedua, 08 Maret 2020, kita akan melihat perkembangan kembali jika situasi sudah lebih baik dan terkendali maka kita bisa bertemu kembali di GPBB untuk beribadah bersama. Jemaat diharapkan untuk cek website atau sosial media GPBB. Selamat memasuki Minggu-minggu Prapaskah. Semoga hidup kerohanian kita semakin baik dan kita semakin bersandar pada TUHAN walau begitu banyak masalah dan kekuatiran mengililingi kita. Tetaplah menjaga gaya hidup higienis, terus berdoa untuk kita, untuk Singapura dan untuk dunia agar wabah Covid-19 bisa segera teratasi dan berlalu. Tetaplah bertanggung jawab dan menjaga agar GPBB tidak menjadi cluster baru bagi penyebaran Covid-19.
TUHAN MEMBERKATI KITA SEMUA.
Salam gembala:
Joseph Theo, Yudi Jatmiko, Djeffry Hidajat.