KUDUS
by GPBB · Published · Updated
“Engkau harus juga mengurapi dan menguduskan Harun dan anak-anaknya supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku.” (Kel 32:30)
Perikop yang kita baca hari ini dari Kel 32:22-33 mengisahkan pedoman mengenai minyak urapan yang kudus dan bagaimana penggunaan minyak ini, dimana salah satunya adalah untuk mengurapi Harun dan anak-anaknya (dan kemudian keturunan mereka) yang akan menjadi imam bagi bangsa Israel. Dalam hal ini kita perlu mengingat lagi apa makna ‘kudus’ di sini, yaitu dikhususkan / didedikasikan untuk keperluan tertentu. Sama sebagaimana bangsa Israel dipanggil menjadi umat yang kudus, yaitu, bangsa yang berbeda dari bangsa-bangsa lainnya untuk memberi contoh bagaimana bangsa-bangsa lain sepatutnya hidup, maka imam-imam juga menjadi bagian yang ‘kudus’ dalam bangsa Israel, untuk memberi contoh bagaimana bangsa Israel sepatutnya hidup.
Praktik ‘pengkudusan’ atau penahbisan imam seperti ini masih kita temukan sampai saat ini dalam gereja, baik itu dalam tradisi Katolik Roma maupun Protestan. Dalam gereja Katolik Roma hal ini diformalisasikan dalam wujud Sakramen Imamat. Dalam gereja Protestan, proses penahbisan tidak sampai level Sakramen seperti Baptisan atau Perjamuan Kudus namun prinsipnya serupa (consecration = con + sacra = bersama dengan yang Kudus). Dan, lagi-lagi, jika relasi antara imam dengan bangsa Israel merefleksikan bagaimana sepatutnya bangsa Israel menjadi ‘imam’ bagi bangsa-bangsa lain, Sakramen Imamat / penahbisan pendeta bukan berarti hanya pastur dan pendeta yang dikuduskan bagi Allah, namun juga merefleksikan bagaimana sepatutnya gereja dipanggil menjadi ‘imam’ bagi dunia. Dikuduskan juga bukan berarti gereja menjadi umat yang eksklusif dan membentuk ghetto atau kelompok yang tertutup dari dunia, namun justru berarti gereja dipanggil untuk mendedikasikan dirinya bagi dunia. Atau, seperti kata Rasul Petrus:
“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.” (1 Pet 2:9) (SH)
Image edit by IY